Jelang Pengoperasian Bandara Sugimanuru, Hewan Ternak dan Akses Jalan Masih Jadi Kendala

Jelang Pengoperasian Bandara Sugimanuru, Hewan Ternak dan Akses Jalan Masih Jadi Kendala
Terlihat hewan ternak (sapi) masyarakat yang masuk di wilayah landasan pesawat Sugi Manuru,senin (9/1/2017) (ZONASULTRA.COM/LAODE PIALO)
Jelang Pengoperasian Bandara Sugimanuru, Hewan Ternak dan Akses Jalan Masih Jadi Kendala
Terlihat hewan ternak (sapi) masyarakat yang masuk di wilayah landasan pesawat Sugi Manuru,senin (9/1/2017) (ZONASULTRA.COM/LAODE PIALO)

 

ZONASULTRA.COM,LAWORO – Persiapan pengoperasian Bandara Sugimanuru di Kabupaten Muna Barat (Mubar) masih banyak kendala terutama kurangnya kesadaran masyarakat terhadap penertiban hewan ternak dan akses jalan belum diaspal,

Muis Maulana, Kasubsi Kespen (keselamatan penerbangan) Bandara Sugimanuru menyatakan, persoalan ini sangat riskan sekali dan menggangu penerbangan kedepan.

“babi saja kita usir, apa lagi sapi, dan ini persoalan utama yang perlu di perhatikan oleh masyarakat terlebih dari pemerintah desa setempat,” jelasnya saat dikonfirmasi di kediamannya, Senin (9/1/2017).

Ia mengakui, hal tersebut sudah sering disosialisasikan terhadap masyarakat desa dengan kepala desa dan kecamatan, namun selang berapa hari himbauan untuk menertibkan hewan ternak sudah tidak dihiraukan lagi.

Jelang Pengoperasian Bandara Sugimanuru, Hewan Ternak dan Akses Jalan Masih Jadi Kendala
hewan ternak peliharaan masyarakat di biarkan masuk dalam wilayah bandara Sugi manuru Kabupaten Muna Barat,senin (9/1/2017),(ZONASULTRA.COM/ LAODEPIALO).

“Masalah ini kita sudah lakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan kepala desa dan camat,namu selang berapa hari himbauan yang kami sampaikan sudah tidak di hiraukan lagi,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa Kepala Desa juga berjanji akan membuat Peraturan Desa (Perdes) terkait penertiban hewan ternak yang sering masuk di area landasan pesawat Sugimanuru, namun sampai saat ini belum pernah terealisasi.

“Kami juga sudah kasitau kepala desa baik lewat sosialisasi maupun individu dan pak desa berjanji akan buatkan Perdes tentang hewan ternak yang sering masuk di area landasan namun sampai saat ini belum ada juga,dan masih banyak juga sapi-sapi yang berkeliaran di erea tersebut,” tuturnya.

Muis juga mengatakan, pihaknya sudah mengantisipasi hal tersebut dari jauh-jauh hari dengan membuat pagar keliling namun ada masyarakat yang sengaja membuka pagar tersebut.

Pihaknya juga sudah menyampaikan hal ini kepada pemerintah daerah bahwa sapi atau hewan ternak tidak bisa berkeliaran di dekat bandara.

“Tapi mudah mudahan kedepan hewan ini tidak lagi berkeliaran di area landasan,” tuturnya.

Selain itu, masalah lain yang menjadi kendala adalah infrastruktur jalan dari desa Matarawa sampai ke bandara.

“Akses jalan dari Matarawa ke bandara sepanjang 4 Km belum diaspal, dan ini juga menunjang kelayakan pengoperasian, karena sebelum lakukan pengoperasian pihak maskapai akan melakukan uji kelayakan termasuk akses jalan menuju bandara,” terangnya.

Muis menambahkan, pihaknya sudah melakukan kordinasi dengan pemerintah daerah Kabupaten Muna tapi sampai saat ini belum diperhatikan.

“Jalan Matarawa ini masuk di wilayah Kabupaten Muna dan kami sudah lakukan komunikasi untuk perbaikan jalan tersebut namun hingga saat ini belum di perbaiki juga. ini jadi kendala juga, mengingat sebelum pengoperasian sebentar akan ada peninjauan uji kelayakan dan infrastuktur yang memiliki akses ke bandara itu harus di perbaiki,” tutupnya. (B)

 

Reporter : Laode Pialo
Editor : Kiki