Jelang Pilkada Serentak, Transaksi Keuangan Normal

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bidang Manajemen Intern dan Sistem Pembayaran, LM Bachtiar Zaadi
LM Bachtiar Zaadi

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dua hari jelang pemungutan suara serentak yang akan dilaksanakan Rabu (15/2/2017), transaksi keuangan tunai yang terjadi di Bank Indonesia (BI) perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) terhadap perbankan di wilayah ini tidak menunjukkan lonjakan yang signifikan.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bidang Manajemen Intern dan Sistem Pembayaran, LM Bachtiar Zaadi
LM Bachtiar Zaadi

Deputi Kepala Perwakilan BI Bidang Manajemen Intern dan Sistem Pembayaran, LM Bachtiar Zaadi mengungkapkan, jika melihat data sampai Januari 2017 tidak terjadi lonjakan penarikan uang yang dilakukan perbankan di wilayah Sultra. Menurut dia, tidak ada kenaikan transaksi penyetoran dan penarikan akibat kebutuhan khusus momentum pilkada.

Bachtiar menjelaskan, Pilkada tahun ini berbeda dengan pemilihan presiden (Pilpres) maupun pemilihan legislatif (Pileg) yang lebih menunjukkan peningkatan kebutuhan uang.

Selain itu, dana yang mungkin di dropping langsung dari KPU pusat ke KPU daerah, sehingga transkasi keuangannya tidak kelihatan.

“Kegiatan para paslon yang melakukan kampanye dengan berbagai atribut seperti kaos, umbul-umbul pasti kan membutuhkan biaya, juga tidak menunjukkan transaksi tersebut,” katanya saat ditemui di Kantor Bank Indonesia Sulawesi Tenggara, Senin (13/2/2017).

Berdasarkan outflow di triwulan IV 2016, BI mencatat sebesar Rp 1,5 triliun. Angka ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan yang sama 2015 tercatat Rp 1,8 triliun.

Sedangkan total outflow pada Januari 2017 sebesar Rp 91 miliar, dengan inflow Rp 468 miliar. Terjadi net inflow (uang yang diedarkan inflow lebih besar daripada outflow) sebesar Rp 377 miliar. Namun, jumlah ini masih jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan periode Januari 2016 tercatat outflow sebesar Rp 100 miliar dan inflow sebesar Rp 600 miliar. Olehnya itu, terjadi net inflow sebesar Rp 500 miliar.

“Berdasarkan data, pengaruhnya dengan Pilkada untuk saat ini belum kelihatan. Malah lebih rendah dari tahun sebelumnya, padahal tidak ada pilkada,” terangya.

Sementara itu, transaksi yang dilakukan di tujuh daerah pilkada di wilayah Sultra, BI melihatnya dari transaksi yang dilakukan perbankan. Berdasarkan transaksi penyetoran dan penarikan perbankan, tren kebutuhan masyarakat terhadap uang terbilang normal.

“Gak bisa dipetakan langsung apakah di daerah A lebih tinggi dari daerah B, karena rata-rata seperti daerah lain, perbankan juga melakukan penyetoran dan penarikan atas nama banknya. Trennya biasa saja, seperti hari-hari dan bulan sebelumnya,” tutupnya. (B)

 

Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini