Jika saya Walikota Kendari, saya akan membatalkan rencana keberangkatan hajiku –dalam kapasitas sebagai Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD)– pada hari Senin, 22 Juli besok.
Sebab, selaku walikota, saya melihat ada semacam kegentingan yang dirasakan oleh warga terkait dengan rasa aman kolektifnya atas tindak kejahatan yang terjadi belakangan.
Terlepas bahwa penyebab meninggalnya salah seorang wargaku belum bisa disimpulkan, tetapi dapat dipastikan, bahwa dia dibunuh. Dia adalah korban kejahatan yang ditemuinya di ruang publik, dimana saya selaku walikota bertanggungjawab atas keamanan dan kenyamanannya.
Saya akan membersamai wargaku, menyemangati mereka, menumbuhkan keberanian mereka, untuk melawan teror kriminalitas.
Saya akan umumkan ke publik bahwa saya batal berhaji, sebagai simbol bahwa warga Kota Kendari akan melawan segala bentuk kejahatan, dimana walikota berdiri paling depan.
Selaku walikota, saya akan menunjuk pejabat lain yang memiliki kapasitas sebagai anggota TPHD. Paling tidak, akan menunjuk sekretaris daerah untuk itu.
Jika saya walikota, demikian yang akan saya tempuh. Dengan cara begitu saya menunjukkan rasa dukaku atas hilangnya nyawa wargaku. Atas wafatnya Pak Aditya. Seorang warga kebanggaan kota ini.***
Oleh : Andi Syahrir
Penulis Merupakan Alumni UHO & Pemerhati Sosial
Sebaiknya menunggu dari pihak kepolisian apa penyebab meninggalnya jgn asal menyimpulkan maunya pribadi…dari hasil penyidikan polisi penyebabnya dendam..to lg didalami…kok bisa di asumsikan bahwa kdi tdk aman.