ZONASULTRA.COM, JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui jika saat ini Indonesia saat ini sedang defisit. Ini karena nilai impor lebih besar dari ekspor. Keadaan ini berkaitan erat dengan ekspansi-ekspansi usaha di seluruh wilayah Indonesia.
“Saya titip ke Gubernur, Bupati dan Wali Kota urusan yang berkaitan dengan investasi yang orientasinya ekspor atau investasi subsitusi barang-barang impor, jangan ada pembicaraan lagi. Langsung suruh bangun!” tegas Jokowi dalam Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Grand Sahid Hotel, Jakarta Selatan, Kamis (26/7/2018).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyerukan agar kepala daerah membuka lebar-lebar pintu investasi yang beorientasi ekspor maupun invenstasi pengganti barang impor.
“Jangan mikir panjang-panjang, jangan ditanya macam-macam sehingga batal inventasi di provinsi, kabupaten di daerah bapak ibu semua,” tandasnya.
Selain itu, sebisa mungkin perizinan dipermudah agar tidak menghambat investasi. Di sisi lain, Jokowi mengapresiasi kinerja TPID yang mampu menekan inflasi hingga pada angka dibawah 4 persen. Tahun 2015 di angka 3.3 persen, tahun 2016 inlasi 3.02 persen dan 2017 inflasi 3.61 persen.
Ia optimis jika terjadi koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah, negara ini akan memiliki inflasi yamg semakin stabil. Para kepala daerah juga diperintahkan agar sering turun ke lapangan untuk mengecek keadaan inflasi.
Alasannya, jika pertumbuhan tinggi namun tidak diimbangi dengan i flasi yang minim akan percuma saja. “Jangan duduk manis di kantor, inflasi nggak ngerti kalau sudah tinggi,” tutupnya.(B)