ZONASULTRA.COM, KENDARI – Salah satu jurnalis Metro TV, Rifai Pamone meninggal dunia di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (28/12/2108). Jenazah almarhum kini disemayamkan di rumah orangtuanya di BTN Kendari Permai Blok M. Rencananya almarhum akan dimakamkan setelah asar di samping makam ibunya di Kecamatan Poasia.
Salah satu rekan kerja almarhum di Metro TV Abdul Halim Ahmad mengatakan, Rifai Pamone meninggal dunia sekitar pukul 06.00 Wita. Rifai sempat dirawat di RSUD Bahteramas karena sakit kelenjar getah bening dan sesak napas yang dideritanya
“Dia memang sakit dan ambil cuti. Sudah seminggu di sini (Kendari),” ujar Halim Ahmad saat ditemui di rumah duka.
Kakak kedua almarhum, Yusuf Pamone mengatakan, almarhum pernah dirawat di salah satu rumah sakit di Jakarta pada Agustus lalu, kondisinya sempat membaik dan kembali bertugas. Tak berselang lama kondisinya kembali memburuk. Ia lalu di panggil pulang ke Kendari untuk berobat.
Yusuf Pamone mengatakan almarhum merupakan anak kelima dari enam bersaudara. Keluarga mengenal Rifai sebagai pribadi yang taat ibadah. Sampai menutup usia, ia satu-satunya yang belum menikah.
Rifai merantau ke Pulau Jawa sejak menyelesaikan pendidikan di tingkat sekolah menengah atas. Rifai pulang setiap lebaran dan hari liburnya untuk kumpul bersama keluarga besarnya di Kendari. Baik itu di rumah keluarga lainnya atau di rumah orang tua almarhum.
“Ia keluar dari Kendari karena mendapat beasiswa untuk kuliah di Jawa,” kata Yusuf.
Rifai Pamone merupakan alumni Jurusan Teknik Pengairan Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur angkatan tahun 2000. Jurnalis Metro TV ini meninggal dunia di usia 38 tahun. Pria yang dikenal sayang keluarga ini lahir di Halmahera, Maluku Tengah, pada 12 November 1981.
Rifai Pamone dikenal sebagai salah satu jurnalis kawakan Metro TV. Banyak hasil liputan besar yang telah disiarkan oleh Rifai Pamone sebagai seorang jurnalis.
Sempat viral adalah kasus intimidasi yang dialami Rifai Pamone saat meliput aksi damai 212.
Berdasarkan pantauan zonasultra.id di rumah duka, terlihat para pelayat mulai berdatangan, baik dari keluarga, teman, sahabat, maupun tetangga almarhum. Tampak juga anggota DPRD Kendari Rizal. Selain itu, terdapat beberapa kiriman karangan bunga dari sahabat semasa kuliah di Teknik Pengairan Universitas Brawijaya dan rekan kerja di Metro TV. (a)