ZONASULTRA.COM, NTB – Gawe Kementerian Pariwisata (kemenpar) Pesona Kuliner Lombok Mandalika luar biasa heboh. Perhelatan yang diselenggarakan bertujuan untuk mengangkat “Kuliner Tradisional Nusa Tenggara Barat” terbilang sukses menggoyang para pengunjung yang hadir ke salah satu destinasi prioritas Kemenpar, Mandalika, 13 April 2017.
”Meriah dan ramai, semua menikmati hidangan, karena acara ini dikombinasi dengan pentas dangdut Juwita Bahar, dan semua ikut bergoyang,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti yang juga didampingi Kasubid Spa dan Kuliner Kemenpar Suheriyah.
Wanita yang akrab dipanggil Erry itu menjelaskan, acara yang digelar di Kawasan Bukit Mandalika, Pantai Kuta Lombok itu dikombinasikan dengan berbagai acara. ”Kami kombinasikan dengan mengambil moment acara pemberian hadiah pemenang etape 1 Tour De Lombok Mandalika, yang pesertanya terdiri dari 21 negara termasuk Indonesia dengan 1.500 pesepeda. Kita tebarkan nikmatnya kuliner kepada semua peserta,” ujar Ery.
Lokasi yang memiliki luas garis pantai sepanjang 7.200 meter di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, NTB itu mempromosikan Kuliner Lombok Mandalika disamping 15 stand kuliner khas Lombok, diadakan pula hiburan dari artis penyanyi. Ery memaparkan, berbicara tentang kuliner tradisional, Lombok tidak usah diragukan lagi. “Ayam Taliwang” sudah sangat terkenal di seantero nusantara kelezatannya, yaitu olahan ayam kampung muda yang disajikan bersama plecing kangkung.
”Apalagi kangkung Lombok berbeda dengan kangkung biasa, memiliki batang dan ranting panjang besar, dengan daun yang lebih hijau dan lebar. Kuliner Lombok lainnya dengan bahan ayam lainnya yaitu “ayam rarang” dengan olahan bumbu khas Lombok Timur mungkin belum banyak diketahui orang, yang lezatnya tidak kalah dengan ayam taliwang,” jelas wanita berhijab itu.
Kata Ery, NTB dijuluki bumi sejuta sapi, maka banyak makanan dengan bahan olahan daging sapi, seperti yang paling terkenal adalah “sate rembiga” disajikan mirip dengan sate maranggi namun tentunya dengan citarasa berbeda. Sate tanpa bumbu kacang ini memiliki citarasa yang khas.
”Sate lainnya adalah “sate balayak” yang juga berbahan daging sapi disajikan bersama lontong berbahan beras ketan. Semua ada di acara ini,” ujar Ery.
Menteri Pariwisata Arief Yahya terus memantau dan mengamati detail promosi pariwisata nusantara dengan segala terobosan terbarunya untuk mensosialisasikan program Pesona Indonesia.
Salah satunya kampanye Pesona Indonesia melalui wisata kuliner di 10 destinasi wisata prioritas yang telah ditetapkan, salah satunya adalah Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Selain itu kawasan Mandalika yang sudah ditetapkan sebagai KEK pariwisata juga sedang dikebut untuk menjadi amenitas dan atraksi baru. ”Kalau akses, atraksi dan amenitas sudah hebat tinggal dipromosikan di mancanegara. Harus berkelas international,” kata Menpar Arief.
Baca Juga : Jurus Sustainable Tourism Siap ‘Dimainkan’ Kemenpar di Rakor Lombok
Seperti diketahui, Kemenpar menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sampai tahun 2019 sebanyak 20 juta dan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) 265 juta. Sekedar gambaran kunjungan wisatawan nusantara ke Lombok terus meningkat usai dinobatkannya Lombok sebagai The Best Halal Destination Award 2015 dan The Best Halal Honeymoon 2015 di Abudabi.
Ini menguntungkan bagi Nusa Tenggara Barat karena membuat banyak orang yang mulai melirik Lombok sebagai destinasi baru.
Baca Juga : Kemenpar Aktifkan Pentahelix Promosikan Lombok
Data yang ada di Kementerian Pariwisata, menunjukkan bahwa jumlah kunjungan wisnus di NTB terus meningkat, dari tahun ke tahun. Pada tahun 2013 mencapai 2,49 juta wisnus, kemudian pada tahun 2014 jumlah kunjungan wisnus ke NTB meningkat menjadi 2,51 juta wisnus, dan tahun 2015 kembali naik menjadi 3,01 juta orang. (*)