ZONASULTRA.COM, SOLO – Langkah Kementerian Pariwisata mengembangkan wilayah Joglosemar sebagai salah satu dari “10 Bali Baru” terus berjalan. Berbagai kegiatan untuk mendatangkan wisatawan ke wilayah Jogja-Solo-Semarang dengan pusat Borobudur ini terus digelar.
Dukungan juga terus datang dari Kementerian lain. Seperti yang berlangsung Sabtu (8/4/2017) saat Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN punya gawe mempermudah akses dari Bandara Adisumarmo Solo ke Stasiun KA Solo Balapan.
Presiden Jokowi berkenan melakukan groundbreaking dimulainya pembangunan jalur KA sepanjang 13,5 km tersebut. Pembangunan rel kereta api Bandara Internasional Adisumarmo Boyolali ditargetkan akan selesai dalam dua tahun.
Presiden Joko Widodo berharap konsep pengelolaan antar-moda transportasi bisa memberikan efisiensi pelayanan bagi masyarakat. Dalam konteks pariwisata kemudahan akses merupakan salah satu bentuk pelayanan yang baik pada wisatawan.
Akses dari bandara –sebagai pintu gerbang wisatawan– dengan tempat lain seperti stasiun kereta api, terminal atau tempat-tempat wisata sudah seharusnya makin mudah. Presiden juga menyampaikan, konsep pengelolaan antar-moda transportasi tersebut akan membuat waktu perjalanan makin efisen. “Di negara maju, setelah turun dari pesawat menuju terminal airport, turun ke lift sudah ada kereta yang hendak ke mana saja. Efisiensi kepada masyarakat, tidak macet dan murah,” katanya.
Baca Juga : Nusa Dua Culture Run 2017, Jurus Baru Goda Wisman dan Wisnus
Saat groundbreaking ini, Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Kereta api bandara tersebut akan menghemat waktu tempuh dari Kota Solo menuju bandara di Boyolali. Hanya butuh waktu sekitar 15 menit. Selama ini, waktu tempuh dari Solo ke Bandara bisa 35 menit. Akan ada empat kereta untuk jalur tersebut dengan daya tampung kurang lebih 200 penumpang. Akhir tahun 2018 sudah harus beroperasi.
Sedangkan dalam rangka pembuatan paket wisata yang dapat menarik lebih banyak wisman ke Joglo Semar, Asdep Pengembangan Strategi Pemasaran Mancanegara bekerjasama dengan Asdep Wisata Sejarah dan Religi. Digelarlah FGD Pengembangan Paket Wisata Kuliner dan Belanja, Solo, pada 5-6 April 2017. Acara ini diikuti oleh peserta dari Solo dan sekitarnya.
“Langkah maju dalam pengembangan Borobudur dicapai setelah Peraturan Presiden Badan Otoritas Pengembangan (Perpres BOP) Borobudur ditandatangani Presiden,” ujar Larasati Sedyaningsih dari Pokja Borobudur.
Dengan adana Perpres BOP ini, langkah-langkah pengembangan Borobudur akan semakin fokus dan memiliki progres yang makin terukur.
Larasati menambahkan, selain atraksi dan amenitas, langkah branding, promosi dan penjualan juga dilakukan oleh Tim Kemenpar untuk Joglosemar. “Dalam rangka menggaet wisman dari Vietnam, empat industri pariwisata dan Kadispar Yogyakarta mengikuti Vietnam International Travel Mart Di Ha Noi, Vietnam, 6-9 April 2017. Mereka berangkat bersama Tim Kemenpar,” ujar Larasati.
Kemenpar juga mendukung promosi seni budaya dan potensi daerah kabupaten/kota se-Jawa Tengah selama bulan April 2017. Tanggal 2 April Kabupaten Kendal menyajikan Ketoprak “Fajar di Bumi Kendal”. Lalu, untuk memperkuat Branding Solo sebagai Kota Wisata Kuliner dilaksanakan Solo Culinary Festival 6-9 April 2017, diikuti oleh 140 stand baik makanan tradisional maupun makanan kekinian.
Baca Juga : Tour de Singkarak 2017 Jadi Event Terpopuler Versi GenPI Sumbar
Langkah strategis lain juga dilakukan Kemenpar. Dalam rangka memperkuat dan meningkatkan Usaha Homestay, Karaoke, Jasa Pariwisata, Asdep Industri mengadakan Sosialisasi Sertifikasi Usaha Pariwisata di Semarang, diikuti oleh 40 pemilik/pengelola usaha di kabupaten/kota Magelang, Kabupate /kota Semarang, dan Kabupate Purworejo. Acara digelar 5-6 April 2017.
Lalu, dalam rangka pelatihan dan pengelolaan Pemasaran Go Digital kepada pengelola homestay di Kab/Kota Magelang, diadakan Kegiatan Peningkatan Kapasitas Usaha Masyarakat 5-6 April 2017 di Magelang, Jateng. (*)