DEMONSTRASI – Forum Komunikasi Mahasiswa Pemuda Guali (FKMPG) menggelar unjukrasa terkait penyelewengan Dana Desa di Desa Guali, kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat, Rabu (1/11/2017). (Laode Pialo/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, LAWORO – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Pemuda Guali (FKMPG) menggelar unjukrasa terkait dugaan penyelewengan Dana Desa (DD) yang dilakukan oleh La Hasali, Kepala Desa Gulai, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (1/11/2017).
Kordinator FKMPG Aris Sutrisno menuding, selama menjalankan tugasnya sebagai pemerintah desa, La Hasali diduga telah melakukan sejumlah pelanggaran berupa, pengelolaan DD yang tidak transparan serta adanya permitaan dana dari masyarakat untuk pekerjaan sumur dan dugaan pengadaan barang fiktif.
“Ada empat titik sumur yang dikerjakan, kemudian pihak desa memintai bayaran uang sebesar Rp 500 ribu kepada pemilik lahan sebagai iaya penyelesaian pekerjaan sumur. Sementara pekerjaan tersebut sudah dianggarkan terlebih dahulu melalui DD”, ujar Aris Sutrisno saat dalam orasinya didepan tugu sapi, desa Guali, kecamatan Kusambi, Rabu (1/11/2017).
Aris mengungkapkan, La Hasali juga diduga tidak memberi upah operasional tim pelaksana kegiatan Dana Desa, padahal sumber anggaran untuk item pembayaran upah itu tersedia.
“kami punya data dan sumber yang jelas. Kami akan terus mengawal pembangunan desa kami demi kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Dia mendesak kepala desa Guali untuk turun dari jabatan. Selain itu, Ia juga akan melaporkan kasus ini ke Kejaksaan Negeri Raha.
Menanggapi tuduhan FKMPG tersebut, Kepala Desa Guali, La Hasali mengatakan bahwa tuduhan yang disuarakan oleh mahasiswa tidak benar. Dia juga mempersilahkan FKMPG untuk membawa masalah ini ke ranah hukum.
“Silahkan saja kalau mau melakukan upaya hukum, itu sah-sah saja,” katanya. (B)
Reporter: Laode Pialo
Editor: Abdul Saban