ZONASULTRA.ID,KENDARI- Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sulawesi Tenggara (Sultra) membuka jalur dagang antar provinsi dengan Kadin Jawa Timur (Jatim) sebagai upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Ketua Kadin Sultra Anton Timbang mengatakan, hal itu akan dimulai dengan kegiatan misi dagang dalam bentuk Forum Temu Bisnis pada 23 Juni 2022 di Kota Kendari.
Nantinya forum ini akan mempertemukan pelaku usaha antara kedua daerah. Acara juga melibatkan SKPD terkait yakni Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Kelautan dan p
Perikanan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Kehutanan, Dinas Peternakan, Dinas Perkebunan dan Holtikultura.
Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Banda Usaha Milik Daerah (BUMD), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan sektor industri jasa keuangan.
Dalam acara tersebut Guber Jatim dan Sultra melakukan penandatanganan MoU. Kemudian penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan kedua daerah. Ada pula pemberian santunan kepada yatim piatu, peragaan batik dan tenun khas.
Anton Timbang menegaskan, Kadin Sultra mengambil peran dengan menghadirkan 18 para pelaku usaha yang bergerak diberbagai bidang seperti penjualan hasil bumi mete, pinang, sagu, kopra, arang batok kelapa, hasil laut/perikanan, daging sapi dan kulit, jasa konstruksi, pertambangan batu/suplit, tambang pasir, retail dan groceries, kopi, VCO, tenun, dan lain sebagainya.
“Jauh hari sebelum acara tersebut diselenggarakan, Kadin Jatim telah membuka ruang kerjasama dengan mengirimkan compony profile perusahaan yang akan bekerjasama,” ungkap Anton melalui keterangan resminya, Rabu (22/6/2022).
Perusahaan itu di antaranya PT Satriya Abadi Utama mencari komoditi Arang batok kelapa, PT Carma Wira Jatim mencari kulit sapi dan kambing, PT Citra Karya Marga utama memasarkan paving blok dan produk beton lainnya, PT Puspa Group penyedia bahan baku pangan dan perusahaan lainnya.
Kata dia, tidak menutup kemungkinan Kadin Sultra akan mengajak kerjasama dalam membuka investasi pembangunan rumah pemotongan daging sapi di Sultr sampai ke tingkat packing dan kemasan frozen food atau bahan baku makanan beku. Potensi lain seperti nikel dan aspal Buton juga bisa dikembangkan.
Untuk itu, Kadin Jatim dan Sultra akan melakukan Business to Business (B2B). Dalam nota kesepahaman, kedua belah pihak akan bekerjasama dalam bidang pengembangan perdagangan antara provinsi serta penyelenggaraan program pendidikan, pelatihan, dan pengembangan sumber daya manusia.
“Kita tetap satukan hati untuk bangkitkan ekonomi Sultra,” ujarnya. (*)
Editor: Ilham Surahmin
