ZONASULTRA.COM, ANDOOLO – Kepala Dinas (Kadis) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra) Sahlul mengatakan, tingginya tensi politik di setiap wilayah Desa yang bakal menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak, merupakan hal positif bagi kemajuan demokrasi di Indonesia.
“Memang kalau menjelang pemilihan itu pasti tensinya naik namanya juga persaingan, tapi saya menganggap bahwa ini hanya dinamika atau demokrasi di desa, karena masyarakat di Desa itu kesadaran dan wawasan politiknya sudah semakin tinggi, ” kata Sahlul saat diwawancarai di Andoolo Jumat (16/3/2018).
Ungkapan ini merupakan respon pemerintah daerah terhadap warga di setiap desa yang begitu antusias menyambut pesta demokrasi ditingkat Desa tersebut. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya warga yang mendaftarkan dirinya untuk maju sebagai kontestan calon kades.
Lebih lanjut Sahlul menjelaskan, dengan tingginya tensi politik di didesa juga dapat memberi peluang untuk dapat terjadinya konflik sosial antar masyarakat. Untuk itu pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dalam mengawal jalanya tahapan pilkades kali ini.
“Untuk mengantisipasi terjadinya konflik, kita telah berkoordinasi dengan Polresta Kota Kendari dan Polres Konsel mengingat ada sekitar 16 Desa kita yang masuk wilayah hukum Polresta Kendari, pokoknya semakin tinggi tensi politik di desa itu menandakan kesadaran politik masyarakat kita sudah semakin berkembang,” Ujarnya.
Sahlul berharap warga dapat memilih calon kades secara obyektif tanpa terpengaruh money politik seperti yang selalu terjadi pada perhelatan pemilihan sebelumnya.
Kabupaten Konawe Selatan sendiri dijadwalkan bakal mengggelar putaran Pilkades serentak pada tanggal 1 april 2018. Sejauh ini pihak pemda Konsel masih melakukan tahapan seleksi bagi desa yang memiliki calon kontestan Kades lebih dari lima calon. (B)
