ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Zainal Mustamin, menyerahkan bantuan operasional Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sultra kepada Graha Moderasi Beragama, pada Kamis (20/1/2022).
Bantuan operasional senilai Rp70 juta ini diterima langsung oleh Ketua FKUB Sultra, Rustam Tamburaka dan disaksikan segenap pengurus FKUB Sultra. Tahun sebelumnya penyerahan bantuan serupa mengalami keterlambatan karena adanya transisi kepengurusan, menunggu hasil pengukuhan, dan terkendala pandemi.
Kemudian, tahun ini bantuan operasional FKUB lebih cepat digelontorkan, bahkan penyerahan tersebut tidak hanya bersifat simbolis. Nominal bantuan tersebut diakui Rustam Tamburaka telah masuk di rekening FKUB, sehingga pihaknya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Zainal Mustamin mengajak seluruh pengurus FKUB agar bersama mendukung pengarusutamaan moderasi beragama. Melakukan kegiatan yang sifatnya bisa mengumpulkan tokoh agama untuk berdialog dan menyamakan persepsi terkait moderasi beragama.
Moderasi beragama merupakan program nasional dan menjadi agenda Presiden, serta telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Kementerian Agama menjadi leading sector.
“Agar pelaksanaannya di lapangan tidak parsial dan tidak melahirkan tafsir yang berbeda-beda maka kemenag membuat kurikulum tentang moderasi beragama berikut buku referensi moderasi beragama yang tersaji dalam tiga bahasa, yakni bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Arab,” kata Zainal Mustamin melalui rilis pers.
Ia berharap esensi moderasi beragama bisa menjangkau seluruh umat beragama, tidak hanya di Indonesia, namun hingga seluruh dunia.
Graha Moderasi Beragama bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pembangunan umat beragama yang rukun dan penuh toleransi. Graha Moderasi Beragama akan menjadi salah satu fakta yang bercerita tentang kondisi umat beragama di Sultra.
“Kita mengekspor moderasi beragama ke negara luar sebagai sebuah cara pandang dan jalan tengah yang moderat dalam kehidupan keberagamaan. Karena itulah, sehingga dihadirkan Graha Moderasi Beragama yang bisa dimanfaatkan oleh majelis-majelis agama sebagai wadah melakukan diskusi,” ujarnya. (b)
Kontributor: Sutarman
Editor: Jumriati
