ZONASULTRA.COM, KENDARI – Hujan deras yang melanda Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (25/6/2018), membuat debit air di Kali Kambu meningkat. Akibatnya, air bah meluber ke ruang kuliah kampus PPNI Kota Kendari dan puluhan rumah di Lorong Bambu, Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu.
Ketinggian air bervariasi, mulai dari setinggi lutut hingga setinggi dada orang dewasa.
Carlos (35), warga Lorong Bambu mengatakan, air mulai menggenangi rumah warga sekitar pukul 12.00 Wita.
“Cepat sekali ini air naik, tadi saya pergi di Wuawua pukul 11.00 Wita, air belum menggenangi rumah warga, pas tadi pukul 12.00 saya di telepon, di suruh pulang, katanya rumah sudah di rendam banjir,” kata Carlos saat ditemui di lokasi banjir.
(Baca Juga : 200 Rumah di Kendari Direndam Banjir, Dinsos Siapkan Bantuan)
Carlos mengaku, di Lorong Bambu terdapat puluhan warga yang bermukim. Selain itu banyak kos mahasiswa di lorong itu.
Akibat banjir datang secara tiba-tiba, kata Carlos ia sudah tidak sempat menyelamatkan barang-barang berhaganya.
“Saya sudah tidak sempat mi angkat barang-barang. Hanya kasur yang saya amankan untuk tempat tidur. Motor saja saya biarkan, karena sudah tidak sempat saya selamatkan,” ungkapnya.
Warga lainnya, Ari (27) mengaku, banjir seperti ini sudah dua kali terjadi. Memang kata dia, setiap turun hujan daerah ini selalu menjadi langganan banjir.
“Ini merupakan kali kedua yang paling parah. Memang selama ini sering banjir tapi hanya sampai sebatas lutut, tapi banjir kali ini sampai setinggi dada orang dewasa,” tuturnya.
(Baca Juga : Ini Tiga Titik Banjir di Kota Kendari)
Ari menyatakan, banjir terjadi karena Kali Kambu tidak mampu menampung kiriman air dari kawasan Lepo-Lepo. Selain itu, Kali ini juga sudah mengalami pendangkalan.
“Memang pernah kami mengusulkan kepada anggota DPRD Kota Kendari dan pemerintah kota agar Kali Kambu dinormalisasi dan dibuatkan tanggul, tapi belum direspon sampai saat ini. Bahkan anggota DPR RI Ridwan Bae sudah datang meninjau kali ini,” tukasnya.
Pantaun zonasultra di lokasi, warga tengah mengangkat kayu dan sampah yang menyumbat aliran air di jembatan. Tidak ada alat berat yang diturunkan di lokasi, warga membersihkan dengan cara manual. (B)