Kanwil Kemenag Sultra Lepas 19 Santri yang Ikut MQKN di Jatim

121
Kanwil Kemenag Sultra Lepas 19 Santri yang Ikut MQKN di Jatim
Seremoni pelepasan 19 santri kontingen Sultra untuk mengikuti di Musabaqah Qiraatil Qutub Nasional (MQKN) yang dilaksanakan di pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur (Jatim) pada 11 hingga 17 Juli 2023.(Ismu/Zonasultra.id)

ZONASULTRA.ID, KENDARI – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tenggara (Sultra), Muhammad Saleh resmi melepas 19 santri kontingen Sultra untuk mengikuti Musabaqah Qiraatil Qutub Nasional (MQKN) yang dilaksanakan di pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur (Jatim) pada 11 hingga 17 Juli 2023.

Pelepasan tersebut ditandai dengan penyerahan bendera oleh Kakanwil kepada Ketua Kontingen Sultra, Samsul Hadi di ruang Multimedia MAN 1 Kendari pada Jumat (7/7/2023).

Muhammad Saleh mengatakan bahwa 19 siswa tersebut terpilih berdasarkan hasil seleksi MQKN ke-7 2023 tingkat Sultra yang diikuti oleh 70 peserta seleksi pada 20 Mei 2023. Hasil seleksi, dewan juri menetapkan 25 orang santri sebagai pemenang, tetapi setelah dicek lebih lanjut sesuai aturan nasional maka yang bisa terdaftar hanya 19 orang santri karena faktor usia.

“Tahun ini kita tidak memasang target, tapi paling tidak Sultra bisa ambil bagian dalam perhelatan ini,” ungkapnya.

Saleh berharap para santri bisa mengikuti lomba dengan baik dan selalu dalam kondisi sehat. Melalui kegiatan tersebut, paling tidak peserta bisa menjalin silaturahmi dengan para santri yang ada di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Ketua Kontingen Sultra Samsul Hadi menambahkan bahwa 19 santri tersebut masing-masing 4 dari Kolaka, 7 dari Konsel, 3 dari Konawe, dan 5 dari Kendari. Dalam perhelatan tersebut, 10 santri akan berlomba membaca kitab dan 9 santri berlomba Debat Bahasa Arab dan Inggris.

“Yang akan berangkat 19 santri, 6 pembina/pengasuh dari pondok pesantren masing-masing, dan official Kanwil sebanyak 10 orang,” ujarnya.

Adapun 19 santri yang menjadi perwakilan Sultra di ajang tersebut terdiri atas 3 tingkatan yaitu 3 santri Ula (tingkatan dasar) atas nama Anastasya Dwi Rahmawati dan Muhammad Adyaqsha Imanulhaq dari pesantren Minhajut Thullab pada bidang Tauhid serta M. Khafa Al Abror dari pesantren Darul Ulum Nahdlatul Wathan pada bidang Tarikh.

Selanjutnya, 5 santri Wustha (menengah pertama) yaitu Dzaky Ahmad Dakhilullah dari pesantren Al-Muhajirin Darussalam pada bidang Fiqh, Zaena Nur Hajrah dari pesantren Darul Ulum Nahdlatul Wathan, Anisa Rahmalia dari pesantren Al-Muhajirin Darussalam pada bidang Nahwu, Sulthan Muhammad Al Fatih dari pesantren Darul Ulum Nahdlatul Wathan pada bidang Nahwu, dan Aan Saefian dari pesantren Darul Ulum Nahdlatul Wathan pada bidang Akhlak.

11 santri Ulya (menengah atas) yaitu Nurul Mustofa dari pesantren Darul Ulum Nahdlatul Wathan pada bidang Fiqh, Rahmawati dari pesantren Al-Muhajirin Darussalam pada bidang Fiqh, Rafiati Alwiah Habar dari pesantren At-Tarbiyah Islamiyah Kolaka pada bidang Debat Bahasa Arab.

Selanjutnya, Nailul Authar Rocky dari Ummusshabri pada bidang Debat Bahasa Inggris, Maulana Nafis Galib dari Ummusshabri pada bidang Debat Bahasa Inggris, Salpa Sahia Putri dari pesantren At-Tarbiyah Islamiyah Kolaka pada bidang Debat Bahasa Arab.

Hidayatul Faizah dan Annisa Latifah Nurhidayah. S dari Pondok Pesantren Hafalan Quran Al-Askar Kendari pada bidang Debat Bahasa Inggris, Nisrina Qonita Putri dari Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Baiturrahim Kolaka pada bidang Debat Bahasa Inggris.

Selain itu, Afdhol As Syamardi dari Ummusshabri pada bidang Debat Bahasa Inggris, serta Khaerunnisa dari pesantren At-Tarbiyah Islamiyah Kolaka pada bidang Debat Bahasa Arab. (B)

 


Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini