Kapal Celaka di Perairan Buton Tengah, Pemudik Dievakuasi

3589
Kapal Celaka di Perairan Buton Tengah, Pemudik Dievakuasi
KECELAKAAN KAPAL - Penumpang kapal longboat yang dievakuasi oleh nelayan dan polisi di Pantai Wantopi, Desa Wantopi, Mawasangka Timur. (FOTO ISTIMEWA)

ZONASULTRA.COM,BAUBAU – Satu kapal jenis longboat yang memuat penumpang mudik rute Jembatan Batu, Pelabuhan Murhum, Kota Baubau menuju Palabuhan Wantopi, Kabupaten Buton Tengah mengalami kecelakaan, diduga karena over kapasitas. Kecelakaan tersebut terjadi di perairan Teluk Lasongko, Buton Tengah (Buteng) pada Jumat (31/5/2019) sekira pukul 12.50 Wita.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Mawasangka Timur, IPTU Mas’ud Gunawan mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu. Di antara para penumpang ada seorang bayi yang juga berhasil diselamatkan. Adapun kerugian para pemudik ditaksir mencapai Rp 3 juta.

Kata dia, untung saja ada kapal dari Pelabuhan Wantopi menuju Kota Baubau melintas di perairan Teluk Lasongko tepat saat kapal mengalami kecelakaan. Evakuasi korban pun langsung dilakukan selama satu jam.

Baca Juga : Penumpang Tewas di Atas Kapal Menuju Bajoe Sudah Diserahkan ke Keluarga

Penumpang dievakuasi di Pantai Wantopi, Desa Wantopi, Mawasangka Timur. Jarak antara titik kecelakaan dan tempat evakuasi itu sekitar 150 meter.

“Untungnya, saat itu ada kapal yang dari (Pelabuhan) Wantopi mau ke Baubau melintas saat kejadian kecelakaan. Juga ada kapal-kapal nelayan yang melaut di perairan Teluk Lasongko yang ikut membantu,” ujar Gunawan lewat telepon, Sabtu (1/6/2019).

Kata Gunawan, berdasarkan keterangan saksi, kapal memuat penumpang sekitar 20 orang, ditambah barang bawaan penumpang. Sebagian penumpang ada yang duduk di atas dek kapal.

“Waktu saya tanya kapten kapalnya, katanya untuk hitungan penumpang 20 orang itu sudah ukuran kapalnya sebanyak itu, kebanyakan orang dewasa, ada juga seorang bayi. Hanya saja, ada banyak sekali barang penumpang,” ungkapnya.

Lantaran banyaknya penumpang di atas dek kapal, menyebabkan kapal hilang keseimbangan. Saat itulah kapal dalam posisi miring, sehingga air masuk melalui sisi kapal.

Baca Juga : Basarnas Kendari Evakuasi Penumpang Bandara dan Perempuan Melahirkan di Atas Kapal

Saat itu, lanjut Gunawan, cuaca dilaporkan dalam keadaan tenang oleh otoritas BMKG. “Kapal tidak terbalik. Hanya saja, tidak bisa lagi kembali di posisi normal. Semua penumpang lalu panik dan terjun ke laut. Kapal sendiri dibiarkan saja mengapung di laut karena tidak bisa dievakuasi ke daratan,” lanjutnya.

Tim dari Basarnas Kota Baubau yang ingin mengevakuasi penumpang datang terlambat. Mereka tinggal menemukan kapal yang hanyut. Basarnas sendiri mendapatkan laporan kecelakaan pukul 13.09 Wita, Jumat (31/5/2019).

“Pada saat tim itu turun, itu kejadiannya kan cepat, mereka langsung digulung ombak, lalu diselamatkan nelayan,” ujar Wahyudi, Humas Basarnas Baubau.

Informasi dari Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas I Pelabuhan Murhum Baubau, kapal yang kecelakaan tersebut tidak memiliki sertifikasi kelayakan berlayar. Kapal tersebut beroperasi di bawah naungan Dinas Perhubungan Kota Baubau. (B)

 


Penulis: M6
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini