ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Sekitar sebulan areal terumbu karang di perairan laut kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami kerusakan berat akibat kandasnya sebuah kapal tanker pengangkut minyak sawit milik PT Damai Jaya Lestari (DJL).
Salah seorang penyelam asal Kolaka, Hastu mengatakan, hasil monitoring mereka pada hari Sabtu (18/3/2017) kemarin, kandasnya kapal minyak sawit milik DL Sitorus itu mengakibatkan delapan spesies karang acropora rusak parah.
Kapal tanker yang merusak terumbu karang di depan pulau Padamarang itu terjadi pada tanggal 15 Februari lalu. Saat itu, kapal bernama KM Amasnusa itu mengangkut sawit dari pelabuhan Lameuru, Kendari menuju pelabuhan Kolaka.
“Namun begitu melintasi perairan Kolaka, kapal tersebut kandas di kedalaman 10 meter, dekat lampu mercusuar,” ujar Hastu, Minggu (19/3/2017).
Sementara itu, Kepala Pusat Kajian Pengembangan Teluk Bone Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka, Sahrir mengatakan, identifikasi awal luas kerusakan terumbu karang akibat kandasnya kapal itu mencapai 2.500 meter persegi.
“Terumbu karang yang berusia ratusan tahun ini hancur akibat kandasnya kapal tanker milik perusahaan minyak kelapa sawit di Kolaka,” kata Sahrir.
Menurutnya, untuk mengembalikan terumbu karang yang rusak tersebut seperti sebelumnya, selain membutuhkan biaya yang mahal, juga membutuhkan waktu puluhan tahun.
Baca Juga : Kapal Feri Rute Bajoe-Kolaka Kandas di Laut Bone
Dia menyayangkan, walau telah merusak terumbu karang, namun tak ada upaya perbaikan dari pihak perusahaan PT DJL di Kolaka.
Sama halnya dengan pihak Pemda Kolaka yang terkesan tak peduli akibat ulah kapal pengangkut minyak sawit itu. “Pihak Pemda belum ada perhatiannya, padahal terumbu karang di sekitar Pulau Padamaran Kolaka, merupakan aset yang harus dijaga demi pengembangan teluk Bone,” pungkasnya. (A*)
Reporter : Abdul Saban
Editor : Rustam