Kapal Terbakar Saat Bawa Uang Panai, Pria Asal Kendari Belum Ditemukan

Kapal Terbakar Saat Bawa Uang Panai, Pria Asal Kendari Belum Ditemukan
KAPAL TERBAKAR - Tujuh orang menjadi korban meninggal dunia kebakaran Kapal Motor (KM) Izhar rute Kendari menuju Salabangka, Sulawesi Tengah (Sulteng). Hingga Sabtu (17/8/2019) pukul 09.00 WITA, dari total 72 passanger on board (POB) atau penumpang kapal, empat di antaranya belum ditemukan. (Istimewa)

ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Tujuh orang menjadi korban meninggal dunia kebakaran Kapal Motor (KM) Izhar rute Kendari menuju Salabangka, Sulawesi Tengah (Sulteng). Hingga Sabtu (17/8/2019) pukul 09.00 WITA, dari total 72 passanger on board (POB) atau penumpang kapal, empat di antaranya belum ditemukan.

Salah satu korban yang belum ditemukan adalah Ruslan (25). Ruslan pergi bersama ayahnya Lantapa (70) dan adiknya Suryanti (19) untuk membawa uang panai atau mahar pernikahan dirinya dengan wanita yang bakal dipersuntingnya di Salabangka.

Namun niat sucinya itu berujung tragis. Kapal yang ditumpanginya bersama 71 penumpang lain itu terbakar di perairan sekitar Pulau Bokori, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe sekitar pukul 00.00 WITA. Seluruh penumpang langsung menceburkan diri ke laut menghindari kobaran api yang semakin besar.

Baca Juga : Kapal Penumpang Rute Kendari-Salabangka Terbakar di Pulau Bokori

Salah satu penumpang yang selamat, Suryanti, duduk tertunduk, wajahnya nampak pucat, rambutnya masih basah agak berantakan. Di kedua tangannya melekat perban bekas infus. Saat ditemui awak media, warga Kecamatan Abeli ini masih tampak trauma.

“Bapak dan kakak saya belum ditemukan, saya melompat sendiri ke laut. Mereka tidak tahu di mana,” kata Suryanti sambil duduk di atas semen pondasi di samping gedung Kantor Desa Bajoe didampingi kakaknya.

Suryanti mengatakan, kepergian ke Salabangka untuk menemani kakaknya Ruslan yang bakal menikah 27 Agustus 2019 mendatang. Mereka berangkat menumpangi kapal kayu yang menurutnya sudah cukup tua itu sejak Jumat (16/8/2019) pukul 10.00 WITA.

Kapal Terbakar Saat Bawa Uang Panai, Pria Asal Kendari Belum Ditemukan

Suryanti bercerita, dirinya bisa selamat dari peristiwa nahas itu usai mengapung kurang lebih 30 menit hingga diselamatkan oleh kapal warga di sekitar pesisir. Dia memanfaatkan kantong plastik berisi pakaian milik penumpang lain sebagai pelampung.

“Api berasal dari bagian belakang kapal, saya panik tidak memikirkan siapa-siapa lagi. Lalu saya melihat kantong plastik langsung diambil lalu melompat ke laut bersama penumpang lain,” katanya.

Baca Juga : Korban Meninggal Kapal Terbakar di Perairan Bokori 7 Orang

Sampai saat ini ia masih menunggu kabar keberadaan ayah dan kakaknya. Masih tersisa secercah harapan keduanya bisa ditemukan dengan selamat.

Kepala Desa Bajoe Abdul Muis mengatakan, dirinya ikut melakukan evakuasi bersama Basarnas Kendari dan warga sekitar. Pihaknya menemukan dua orang jenazah sudah meninggal dunia.

“Saat mendekati kapal kondisinya sudah habis, api masih menyala. Kami sempat mengevakuasi dua orang yang sudah meninggal dunia,” ungkap Abdul Muis saat ditemui di kantor desa, Sabtu (17/8/2019).

Selain itu, kata Abdul Muis, tiga orang kembali ditemukan mengapung di atas laut, lalu dibawa ke Desa Tapulaga. Satu di antaranya masih bayi dan sudah diambil keluarganya untuk dimakamkan. Dua sisanya dibawa ke kantor tempat kerjanya. Dua jenazah lain juga kembali ditemukan.

Menurut informasi yang didapat Abdul Muis, penyebab kebakaran sendiri akibat korsleting di bagian mesin kapal. Saat itu, terjadi kerusakan di bagian mesin. Para awak kapal hendak memperbaiki motor penggerak kapal, namun tiba-tiba api muncul.

“Kapal bermuatan sembako dan beberapa barang lain yang mudah terbakar sehingga api cepat membesar. Kondisi kapal habis terbakar, kebanyakan penumpang selamat,” bebernya.

Katanya jumlah penumpang yang tercatat di syahbandar sebanyak 44 orang, namun muatan kapal tidak sesuai DOB dan kapasitas yakni sekitar 72 orang manifest.

Pantauan awak Zonasultra, situasi di Kantor Desa Bajoe makin ramai dikunjungi warga setempat, keluarga korban serta petugas keamanan. Pihak syahbandar dan juga Jasa Raharja terlihat di lokasi. Tersisa empat jenazah yang masih menunggu ambulans untuk diidentifikasi ke Rumah Sakit Bhayangkara.

Tim gabungan Basaranas dan Pol Air Polda Sultra masih melakukan pencarian penumpang yang belum ditemukan. Petugas menyisir di sekitar kapal yang masih mengeluarkan asap tersebut.

Di atas kapal tersisa muatan semen yang ikut dimuat. Warga pesisir membantu ikut melakukan pencarian dan mengais sisa-sisa barang penumpang yang masih bisa digunakan. (a)

 


Kontributor: Fadli Aksar
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini