ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Bantuan logistik untuk korban banjir di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga hari ini masih terus berdatangan, mulai bantuan dari pemerintah pusat, Polda Sultra, hingga organisasi masyarakat dan pribadi.
Dari sekian banyak bantuan itu, terdapat beberapa jenis bantuan yang tidak disalurkan melalui posko utama tanggap darurat bencana banjir. Sebab, beberapa oraganisasi masyarakat maupun pribadi disalurkan langsung kepada korban banjir.
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Konawe AKBP Muhammad Nur Akbar menjelaskan, sejak ditetapkan status darurat bencana seluruh aktivitas penanganan banjir di bawah kendali posko utama.
Baca Juga : Crisis AID Indonesia Salurkan 5 Ton Beras ke Wilayah Terisolir di Konawe dan Konut
“Termasuk proses distribusi logistik itu semua kita data. Dan kalau ada bantuan dari saudara-sausara kita yang menyalurkan langsung kepada korban banjir tetap kami minta data jenis bantuan yang diberikan dan di titik mana disalurkan,” kata Nur Akbar di posko utama tanggap darurat bencana banjir, Minggu (16/6/2019)
Pria dengan dua bunga di pundak ini mengaku menyayangkan adanya informasi terkait bantuan logistik dari posko utama yang selanjutnya didistribusikan oleh organisasi maupun orang per orang yang mengatasnamakan pribadi.
Kata dia, sejak hari pertama bencana banjir menerjang, pihaknya telah membentuk tim yang bertanggung jawab menangani distribusi logistik maupun proses pendataan bantuan logistik yang masuk dari luar.
Baca Juga : TRC Provinsi Sebut Masih Banyak Kekurangan dalam Penanganan Banjir Konawe
“Kalau bantuan yang dikumpulkan oleh kelompok masyarakat dan langsung menyalurkannya itu tidak masalah justru sangat membantu, yang salah itu kalau bantuan dari posko lalu dititip dan disalurkan atas nama pribadi atau organisasi tertentu,” ujarnya.
Guna mengantisipasi hal ini kembali terjadi, pihaknya telah menyiagakan personel di gudang-gudang penyimpanan bantuan logistik. Ia juga telah meminta agar distribusi logistik kepada korban banjir berbasis permintaan.
Berdasarkan informasi ada organisasi dan orang per orang yang mendistribusikan logistik kepada masyarakat yang terkena dampak dengan mengklaim bantuan tersebut merupakan bantuan pribadi. Faktanya bantuan tersebut berasal dari posko utama tanggap darurat bencana banjir. (b)