Kearifan Lokal di Wangiwangi Selatan Batasi Penangkapan Gurita

Kearifan Lokal di Wangiwangi Selatan Batasi Penangkapan Gurita
FOTO BERSAMA - Bupati Wakatobi Haliana saat melakukan sesi foto bersama Sara Adat Kadie Kapota dan sejumlah instansi terkait yang menghadiri kegiatan tersebut. (Nova Ely Surya/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Dua lokasi pesisir di wilayah Sara Adat Kadie Kapota, Kecamatan Wangiwangi Selatan (Wangsel), Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) jadi area khusus. Untuk sementara waktu belum diperbolehkan ada aktivitas penangkapan gurita di lokasi tersebut.

Pemberlakukan itu adalah bentuk pengelolaan sumber daya alam (SDA) berbasis kearifan lokal setempat. Sara Adat Kadie Kapota memberlakukan tata kelola gurita melalui Parimpari (sistem buka tutup) di wilayah pesisir Kolofofa yang luasnya sekira 800×700 meter dan Oa Awolio dengan luasan sekira 700×500 meter.

Langkah itu mendapat dukungan dari berbagai pihak di antaranya Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Wakatobi, instansi vertikal, dan nongoverment organization (NGO).

Pemberlakukan sistem buka tutup pengelolaan gurita tersebut akan selesai dalam kurun waktu tiga bulan. Hal ini agar gurita di dua wilayah pesisir itu dapat berkembang dengan baik, sehingga hasil tangkapan masyarakat melimpah.

Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Bupati Wakatobi Haliana di rumah adat Baruga Kadie Kapota. Dihadiri oleh Balai Taman Nasional (BTN) Wakatobi, kelompok nelayan, masyarakat adat Mandati, Polair, Kapolsek Wangsel, WWF, AKKP, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, dan sejumlah kepala desa, disaksikan oleh masyarakat pulau Kapota, Minggu (20/3/2022).

Pada kesempatan tersebut, Haliana berharap agar kegiatan tersebut bisa dilakukan secara terus menerus. “Guna menjaga kelangsungan alam laut, serta kearifan SDA lokal. Yang tak kalah pentingnya, adalah tetap memperhatikan penangkapan yang terukur, serta ramah lingkungan,” tuturnya.

Dia juga menyampaikan, bahwa kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan penangkapan yang terukur dapat memaksimalkan produksi, dan memaksimalkan pertumbuhan dari komoditas perikanan.

“Potensi sumber daya perikanan khususnya untuk gurita di Wakatobi ini begitu besar. Berdasarkan data Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari, kurang lebih 90 persen gurita yang masuk ke Kota Kendari berasal dari Wakatobi,” pungkasnya. (B)


Kontributor : Nova Ely Surya
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini