ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Lambuya, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebut dugaan sementara penyebab kabakaran yang menghanguskan satu unit rumah warga di Kelurahan Lambuya karena korsleting listrik.
Kapolsek Lambuya, Iptu Johan Armando Utan menjelaskan, berdasarkan keterangan tiga orang saksi serta olah tempat kejadian perkara (TKP), menunjukkan tidak adanya aktivitas pemilik rumah saat musibah itu terjadi.
“Saat kebakaran terjadi, rumah tersebut dalam kondisi sepi karena pemiliknya sedang tidak berada di tempat. Berdasarkan keterangan pemilik, seluruh alat untuk memasak seperti kompor gas dalam kondisi mati saat ia meninggalkan rumah,” kata Johan Armando dalam keterangan persnya, Rabu (11/9/2019) malam.
Kata dia, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun sejumlah barang berharga milik korban ikut hangus, seperti satu unit sepeda motor, satu unit mesin alkon (alat penghisap air ukuran besar), tiga unit mesin pengolah sagu, uang tunai sebesar Rp400 ribu, serta beberapa alat elektronik lainnya.
“Korban Juhartin (pemilik rumah) hanya mampu menyelamatkan ijazah dan sertifikat tanah, sementara harta benda lainnya termasuk pakaian ikut ludes terbakar,” kata Johan.
Sebelumnya, warga Kelurahan Lambuya, Kecamatan Lambuya dikejutkan dengan peristiwa kebakaran yang menghanguskan rumah milik Diono.
(Baca Juga : Ditinggal Pemilik, Satu Rumah Warga di Konawe Hangus Terbakar)
Juhartin (47) yang merupakan istri Diono menyebutkan, peristiwa kebakaran terjadi sekira pukul 20.57 WITA. Saat itu rumah dalam kondisi sepi karena dia dan suaminya sedang ada keperluan di luar.
“Waktu saya ke luar saya kunci pintu, dan kompor gas juga saya sudah periksa memang karena saya baru habis masak nasi. Anak saya juga sempat memetik cabai di samping rumah belum ada api,” Kata Juhartin kepada awak media, Rabu (11/9/2019) malam.
Sekira pukul 20.57, Juhartin kembali pulang untuk beristirahat, namun di tengah perjalanan tiba-tiba tetangganya berteriak memberitahukan bahwa rumahnya sudah terbakar. Ia pun langsung bergegas menuju rumah.
Saat Juahrtin tiba, kobaran api sudah membesar dan mulai membakar bagian tengah rumahnya, sementara bagian dapur sudah rata dengan tanah.
“Pas saya datang apinya sudah sampai di bagian tengah. Saya langsung masuk menyelematkan ijazah anak saya, karena hanya itu yang saya ingat, kalau barang yang lain tidak ada yang bisa saya selamatkan,” ujarnya.
Dengan alat seadanya, warga bersama aparat dari Kepolisian Sektor (Polsek) Lambuya berhasil memadamkan api, namun seluruh bangunan rumah sudah habis dilahap si jago merah.
Satu unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi. Sayangnya, tim pemadam tiba di lokasi kejadian setelah seluruh bangunan hangus terbakar. (b)