Kebutuhan Beras Korban Banjir di Konut 11 Ton Per hari

87
Kebutuhan Beras Korban Banjir di Konut 11 Ton Per hari
PENYALURAN LOGISTIK - Bupati Konut, Ruksamin bersama Wakil Bupati Konut, Raup saat menyalurkan bantuan logistik kepada korban banjir, beberapa waktu lalu. (Foto : Istimewa)

ZONASULTRA.COM,WANGGUDU– Penyaluran bantuan logistik yang dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), kepada korban banjir di wilayah Konut terus berlangsung hingga saat ini, Kamis (20/6/2019). Segala kebutuhan makanan, pakaian dan obat-obatan terus diberikan.

Untuk kebutuhan beras, dari catatan registrasi pengeluaran bantuan, setiap hari pemerintah setempat mendistribusikan sebanyak 11 ton untuk masyarakat yang terkena dampak banjir di wilayah Kecamatan Andowia, Asera, Oheo, Landawe, Langgikima dan Wiwirano. Saat ini ada tambahan korban banjir di Kecamatan Motui.

Beras yang disalurkan bersumber dari bantuan berbagai pihak seperti Kementerian, TNI, Polri, BNPB RI, Perbankan, perusahaan, organisasi masyarakat, dan lainnya. Selain itu juga ada yang berasal dari stok beras penangggulangan bencana Pemda Konut sebanyak 100 ton.

(Baca Juga : Atasi Banjir di Konawe dan Konut, Menteri PUPR Bangun Tiga Bendungan)

Bupati Konut, Ruksamin mengatakan bahan kebutuhan makanan itu disalurkan ke 2.217 kepala keluarga (8.489 jiwa) yang tersebar di tenda-tenda pengungsian 7 kecamatan tersebut. Kendaraan yang digunakan, armada transportasi darat, laut, juga udara.

Pendistribusian logistik itu disesuaikan berdasarkan kebutuhan masyarakat melalui data dari masing-masing koordinator kecamatan.

“Kami distribusikan beras ke masyatakat korban banjir itu 11 ton per hari. Ini belum yang lainnya seperti air mineral, bahan kebutuhan mandi, pakaian dan kebutuhan makanan lainnya,” kata Ruksamin di lokasi evakuasi tanah longsor di kawasan Sabandete, Rabu (19/6/2019).

(Baca Juga : Bupati Konut: Pengobatan Korban Banjir, Gratis)

Dia menambahkan, pihaknya terus membangun komunikasi, dan koordiansi keberbagai pihak agar dapat bekerja sama mengulurkan tangan membantu masyarakatnya yang tengah dilanda musibah. Karena masa tanggap darurat diperpajang, maka dipastikan kebutuhan logistik juga bertambah.

“Masa tanggap darurat sebenarnya telah berkhir pada 16 Juni lalu. Tapi pas kami turun lapangan dan melihat kondisi masyarakat yang masih sangat kekurangan, saya putuskan untuk perpanjang masa tanggap darurat sampai 30 Juni. Kami terus bekerja, berusaha dan berupaya semaksimal mungkin. Tentu kami harapkan juga kerja sama semua pihak,” tukasnya. (b)

 


Reporter:Jefri Ipnu
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini