Kecam Kebijakan Impor Ikan, Mahasiswa Perikanan Unjuk Rasa di DPRD Sultra

Kecam Kebijakan Impor Ikan, Mahasiswa Perikanan Unjuk Rasa di DPRD Sultra
IMPOR IKAN - KBM FKIP UHO saat melakukan hearing dengan Wakil Ketua DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) Jumartin serta anggota komisi II Mardamin dan La Ode Mutanafas, di Gedung Sekretariat DPRD, Senin (21/11/2016). Mereka meminta kepada Komisi II DPRD Sultra agar menyampaikan kepada Komisi IV DPR RI untuk meminta pemerintah mengkaji ulang kebijakan impor ikan. (RAMADHAN HAFID/ZONASULTRA.COM)
Kecam Kebijakan Impor Ikan, Mahasiswa Perikanan Unjuk Rasa di DPRD Sultra
IMPOR IKAN – KBM FKIP UHO saat melakukan hearing dengan Wakil Ketua DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) Jumartin serta anggota komisi II Mardamin dan La Ode Mutanafas, di Gedung Sekretariat DPRD, Senin (21/11/2016). Mereka meminta kepada Komisi II DPRD Sultra agar menyampaikan kepada Komisi IV DPR RI untuk meminta pemerintah mengkaji ulang kebijakan impor ikan. (RAMADHAN HAFID/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo (KBM FPIK UHO) Kendari menggelar aksi unjuk rasa mengecam kebijakan impor ikan yang dilakukan oleh pemerintah di Gedung Sekretariat DPRD Sultra, Senin (21/11/2016).

Koordinator aksi Sahrir Barakati dalam orasinya mengungkapkan, kebijakan pemerintah melakukan impor ikan dengan alasan untuk menutupi kekurangan pasokan bahan baku dan ikan untuk kebutuhan nasional, berbanding terbalik dengan produksi ikan nasional yang sangat meningkat.

“Impor ikan ini menjadi kejanggalan karena nelayan dalam masa kenaikan produksi. Kebijakan ini juga akan menciderai nelayan kecil yang sudah menyimpan harapan besar terhadap pemerintah,” kata Sahrir.

Lebih lanjut Sahrir menjelaskan, kebijakan impor ini sangat kontradiksi dengan pernyataan dari Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti yang mengatakan bahwa stok ikan untuk kebutuhan nasional sangat tinggi dan berlimpah. Dimana produksi perikanan nasional pada triwulan II tahun 2016 mencapai 5,99 juta ton, dan produksi perikanan juga meningkat dari 20,40 juta ton di tahun 2015 menjadi 23,99 juta ton pada tahun 2016.

“Melihat fenomena tersebut, kami dari KBM FKIP UHO meminta Komisi II DPRD Sultra yang membidangi perikanan agar menyampaikan kepada DPR RI Komisi IV untuk meminta pemerintah agar mengkaji ulang kebijakan impor ikan. Apalagi saat ini sudah ada 23.652 ton ikan yang masuk ke Indonesia dari Januari hingga April,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sultra Jumartin yang datang menemui para demonstran mengatakan sependapat dengan apa yang disampaikan oleh KBM FPIK UHO dan akan menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan.

“Nanti kita koordinasikan dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Sultra apa yang adik-adik sampaikan. Setelah itu kita akan sampaikan ke pihak DPR RI Komisi IV bahwa masyarakat Sultra tidak setuju dengan kebijakan impor yang dilakukan oleh pemerintah,” kata Jumartin.

Menurut politisi Demokrat ini, kebijakan impor ikan akan memberikan dampak negatif terhadap produksi ikan dalam negeri, seperti halnya penurunan harga. “Dampaknya menurunkan mutu ikan di pasar dalam negeri dan menurunnya daya saing nelayan skala kecil, karena minim fasilitas dari pemerintah. Jadi yang rugi yah nelayan kita,” tuturnya. (B)

 

Reporter: Ramadhan Hafid
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini