Kemarau, 4,5 Hektare Tanaman Cabai di Lakabu Mubar Mati

99
Kemarau, 4,5 Hektare Tanaman Cabai di Lakabu Mubar Mati
Tanaman Cabai - Sebanyak 4,5 hektare tanaman cabai di Desa Lakabu, Kecamatan Tiworo Tengah, Kabupaten Muna Barat (Mubar) gagal panen (Kasman/ZONASULTRA.ID)

ZONASULTRA.ID, LAWORO – Sebanyak 4,5 hektare tanaman cabai di Desa Lakabu, Kecamatan Tiworo Tengah, Kabupaten Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra), sebagian besar dalam kondisi mati. Selain mati, buah cabai juga membusuk dan tidak bisa lagi dipanen oleh petani setempat.

Saira, salah satu anggota kelompok petani cabai sumber air Desa Lakabu mengaku pasrah dengan kondisi tanaman cabai miliknya yang diakibatkan oleh kemarau.

“Kita (petani) pasrah dengan cuaca sekarang ini. Hampir 60 persen tanaman cabai kita mati, dan 40 persennya masih bisa diselamatkan kalau ada penanganan cepat,” kata Saira ditemui di kebunnya di Desa Lakabu, Rabu (25/10/2023).

Saira mengungkapkan dibandingkan tahun lalu dengan sekarang ia mengalami kerugian. Sejak ditanam lima bulan lalu, ia baru dua kali panen dan cabainya sudah mati. Sementara, biasanya dalam setahun petani mampu memanen cabai sebanyak 10 sampai 15 kali panen.

“Kalau kita hitung ini belum kembali modal kami. Selain bibit cabai dari modal sendiri, untung saja kami mendapatkan bantuan bibit dari desa dan pemerintah daerah. Biasanya kasihan sekarang sudah bisa ada lagi bunga cabainya, tapi sekarang malah mati,” ungkapnya.

Selama menanam cabai, kata Saira, baru kali ini tanamannya mati. Padahal di tahun sebelumnya, kurang lebih satu tahun baru tanaman cabai ini mati. Sementara, tahun ini baru sekitar empat bulan sudah mati dan gagal panen.

“Cabai yang kita tanam ini berjenis cabai cakra. Kalau cepat dibantu sumur bor, tanaman cabai ini masih bisa tertolong. Kalau yang mati sudah tidak bisa tertolong,” ucapnya.

Agar tanaman cabainya yang sekitar 40 persen masih bisa diselamatkan, Saira berharap ada bantuan dari pemerintah daerah untuk mengatasi kekeringan ini. Bantuan yang ia harapkan berupa pembuatan sumur bor di sekitar lahan cabainya. (B)

 


Kontributor: Kasman
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini