ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kemarau panjang yang terjadi di tahun 2015 lalu memicu kenaikan penduduk miskin di Sulawesi Tenggara.
Dari data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra), secara makro dari bulan Maret sampai September 2015 angka kemiskinan di Sultra meningkat 13,74 persen atau 345,02 ribu orang. Dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2015 yang hanya berjumlah 321,88 ribu orang (12,90 persen), dengan demikian terjadi peningkatan sebesar 0,86 persen atau 23,14 ribu orang selama periode Maret sampai September 2015.
Kapala BPS Sultra Adi Nugroho mengatakan jumlah penduduk miskin di Sultra tersebar di Kota dan Desa. Untuk pertambahan di Kota sebesar 4,71 ribu orang sedangkan di pedesaan bertambah 18,43 ribu orang.
”salah satu penyebab dari meningkatnya angka ini karena kemarau panjang yang melanda Sultra, namun lebih lanjutnya saat ini kami masih melakukan riset untuk data yang lebih kongkrit,” ungkap Adi Nugroho disela-sela acara berita resmi statistik BPS Sultra, Senin (4/1/2016) di Aula BPS Sultra.
Indikator kemiskinan yang dikeluarkan oleh BPS menggunakan konsep kemampuan warga dalam memenuhi kebutuhan dasar makanan yang diukur dari sisi pembelanjaan kebutuhan pokok. Ketika terjadi kemarau panjang, mau tak mau berimbas menurunya daya beli warga karena lonjakan harga-harga kebutuhan pokok.
Penulis : Ilham Surahmin
Editor : Tahir Ose