Kemenag Sultra Imbau JCH Tidak Bawa Barang Berlebihan

65
Awal Agustus, 115 CJH Asal Konawe Diberangkatkan
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengimbau kepada jemaah calon haji (JCH) untuk tidak berlebih-lebihan membawa barang bawaan saat melakukan perjalanan ibadah haji ke Tanah Suci.

Imbauan tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Sultra La Maidu ditemui beberapa waktu lalu.

Ia menyampaikan bahwa jumlah bawaan jemaah tidak boleh lebih dari 30 kilogram. Termasuk tidak membawa benda cair lebih dari 100 mililiter di dalam koper atau tas.

“Begitupula dengan benda tajam seperti gunting, pisau dapur, bahkan silet sekalipun tidak boleh ikut terbawa,” ujarnya.

Jemaah juga tidak diperbolehkan untuk membawa rokok melebihi kebutuhan. Misal, jemaah akan berada di Arab selama 40 hari, maka rokok yang dibawa tidak boleh lebih dari 4 slop.

“Kalau didapat oleh panitia maka akan diambil. Tidak boleh merokok lebih dari satu bungkus satu hari,” tambahnya.

Sama halnya dengan makanan diperbolehkan untuk ikut dibawa, tetapi secukupnya (tidak berlebih-lebihan). Sebab ia menjamin, selama di Arab Saudi jemaah Indonesia tidak akan kekurangan makanan.

Ia mengungkapkan jika pemerintah menyiapkan makanan 75 kali selama 37 hari. Saat tiba di bandara pun sudah disiapkan makanan untuk menyambut kedatangan jemaah calon haji.

Kata dia, kecuali pada saat tarwiyah selama lima hari tidak disiapkan makanan, terbagi tiga hari menjelang menuju Arafah, Musdalifah, dan Mina. Dan, dua hari kepulangan jemaah usai menunaikan puncak ibadah haji di Arafah, Musdalifah, dan Mina.

Selain itu, tidak berlebih-lebihan membawa makanan instan seperti mie, biskuit, dan lainnya. Kalau pun membawa beras jangan terlalu banyak untuk keperluaan memasak selama lima hari terakhir.

Sedangkan imbauan terpenting bagi jemaah calon haji yaitu disiplin baik itu makan, istirahat, dan ibadah. Mengikuti dan mematuhi semua aturan yang telah disepakati pemerintah Indonesia dan Arab Saudi, terutama saat melempar jumrah.

“Karena niat kita untuk ibadah dan berdoa maka harus jaga kebugaran agar saat melakukan segala ibadah di sana tetap sehat. Tidak melakukan hal-hal di luar ketentuan ibadah haji. Juga, ikhlas dan tawakal untuk melaksanakan ibadah haji,” pungkasnya. (B)

 


Reporter: Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini