Kemenpar Unjuk Kekayaan Bahari di Marine Diving Fair Tokyo

Taman Nasional Wakatobi (Google Images)
Taman Nasional Wakatobi (Google Images)
Taman Nasional Wakatobi (Google Images)
Taman Nasional Wakatobi (Google Images)

 

ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Kehebatan potensi wisata bahari Indonesia terbukti sudah diakui dunia melalui serentetan prestasi globalnya. Tidak ada yang meragukan lagi. Sebagai negara maritim, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia dengan luas total area terumbu karang sekitar 51.000 kilometer persegi.

Deputi Pemasaran Mancanegara I Gde Pitana didampingi Asdep Pemasaran Asia Pasifik Vinsenius Jemadu memaparkan, untuk lebih memperkenalkan potensi wisata bahari tanah air. Khususnya wisata selam yang segmentasinya masuk ke dalam kategori niche market. Ini juga untuk menggenjot perolehan target kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2017 sebanyak 15 juta orang, maka Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama 10 operator diving mengikuti kegiatan Marine Diving Fair, yang dilaksanakan di Tokyo, Jepang, pada 7-9 April 2017.

“Beberapa kegiatan akan dilakukan di paviliun Indonesia, seperti product knowledge tentang spot-spot diving baru di Indonesia, pertunjukan kesenian yang berasal dari Pulau Dewata-Bali, kopi khas Indonesia yang sudah sangat terkenal di Jepang, serta penyajian makanan khas Indonesia. Dan ikon kapal phinisi menjadi dari paviliun Indonesia suntuk menarik para pengunjung pameran, urusan keindahan Bahari, kita lah juaranya,” kata Pitana yang juga diamini Vinsensius.

Pitana menambahkan, pihaknya mencatat jumlah terumbu karang yang ada di lautan Indonesia menyumbang 18% dari luas total terumbu karang dunia. Indonesia juga memiliki lebih dari 55 destinasi diving dan lebih dari 1.500 dive spots yang tersebar dari Pulau Weh di Aceh hingga Cendrawasih Bay di Papua. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan seluruh negara di dunia.

“Dunia mengakui Indonesia memiliki beberapa diving spot terbaik dunia, antara lain Raja Ampat, Pulau Komodo, Derawan, Togean, Wakatobi, Gili Air, dan Bunaken, yang merupakan surga bagi para penyelam (divers) karena di Indonesia, mereka selalu bisa menyelam di musim apapun sepanjang tahun, jadi kami akan goda terus para pecinta diving di Jepang ini,” tambah Vinsensius.

Ikon kapal phinisi merupakan penciri dari paviliun Indonesia akan tebar pesona di perhelatan tersebut. Menteri Pariwisata Arief Yahya memang selalu menginstruksikan untuk menampilkan booth yang terbaik, mewakili promosinya, dan available untuk selfie dan menyebar di sosial media. “Harus mewakili keindahan alam dan keunikan budaya Indonesia,” kata Menpar Arief.

Baca Juga : Tingkatkan Jumlah Wisatawan, Kemenpar Digitalisasi Semua Lini

Untuk urusan kekayaan bahari, Indonesia memang juaranya. Kata Menpar, sudah seharusnya pameran ini mampu menjaring banyak wisman para penggemar alam bawah laut. “Itu karena potensi Indonesia sangat besar. Dua per tiga coral dan biodiversity dunia ada di Indonesia. Rugi besar kalau kita tidak bisa meyakinkan wisman untuk menyelami wisata bahari di tanah air,” kata Mantan Direktur Utama Telkom itu.

Menpar Arief Yahya juga meminta Kemenpar terus meraih posisi terbaik untuk urusan wisata bahari dan terus menjadi yang terhebat dalam pameran segmen khusus para diver ini. “Kita memang yang terhebat untuk urusan underwater, dalam wisata bahari. Silakan cari bandingannya deh, atraksi kita gak ada yang mengalahkan,” ucap pria asli Banyuwangi itu.

Pulau Ternate dan Tidore (Google Images)
Pulau Ternate dan Tidore (Google Images)

Arief Yahya menyebutkan tujuh dari 10 Bali Baru yang dikembangkan Indonesia, adalah wisata bahari. Ini meliputi coastal zone (bentang pantai), underwater (bawah laut) dan sea zone (wisata antar pulau dengan yacht). Ketiganya, Indonesia unggul segala-galanya. “Kami akan terus genjot wisata bahari, satu kekuatan atraksi yang dititipkan Tuhan kepada bangsa ini. Tidak sopan kalau kita tidak kelola dan kembangkan sebagai kekuatan wisata Indonesia,” ujar Menpar Arief Yahya.

Baca Juga : Suka Bahari dan Sejarah? Silakan Coba Destinasi Tidore!

Pitana juga menambahkan, Indonesia selain itu juga memiliki lebih dari 700 spot diving dan snorkeling. Yang sudah punya pamor untuk menyelam antara lain: Sonegat, Pulau Keraka, Pulau Syahrir Batu Kapal, Pulau Hatta, serta Pulau Ai, semuanya sulit diuraikan dengan kata-kata. Sederhananya: Wonderful! Penuh Pesona.

Bukan itu saja, Indonesia juga memiliki 20 titik penyelaman di Bunaken – Sulawesi Utara, Taman Nasional Wakatobi, 88 titik penyelaman di Selat Lembeh – Sulawesi Utara serta tiga spot diving di Pulau Weh – Aceh. Sejumlah titik penyelaman yang tersebar di Labuan Bajo, Pulau Komodo, dan Pulau Rinci -NTT, 50 titik menyelam laut Alor, 28 titik penyelaman di Derawan, spot diving di Teluk Cenderawasih dan Raja Ampat, juga sangat-sangat indah.

Pria yang murah senyum itu menambahkan bahwa lokasi perairan Indonesia yang merupakan pusat dari Corral Triangle, hingga fauna-fauna yang unik dan langka, semua ada di Indonesia. “Indonesia merupakan pilihan yang tepat untuk tujuan wisata diving. Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki lebih dari belasan ribu pulau serta merupakan pusat dari corral reef triangle yang memiliki berbagai lokasi diving berpanorama indah dan unik,” tandasnya.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini