ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) RI mengunjungi Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra). Kehadiran lembaga pertanian ini sebagai upaya penguatan peran seluruh balai penyuluh pertanian melalui bimbingan teknis di seluruh daerah di Sultra, terutama kalangan penyuluh di Bombana melalui progam komando strategis pembangunan pertanian (kostra tani).
Inspektur Jenderal Kementan RI, Justan Siahaan mengatakan penyuluh pertanian menjadi salah satu kunci keberhasilan sektor produksi pertanian di daerah. Di mana tanpa penyuluh kinerja petani tidak akan berjalan secara maksimal.
“Jadi kami hadir di Bombana dengan memberi penguatan pada penyuluh dan kelompok tani hingga ke kecamatan. Tanpa penyuluh itu nonsense. Makanya melalui kostra tani ini para penyuluh dapat lebih mudah menjalin koordinasi dengan pemerintah kabupaten, provinsi bahkan pemerintah pusat dalam hal peningkatan produksi pertanian yang lebih maju lagi di daerah ini,” kata Justan Siahaan usai menggelar pertemuan bersama kalangan penyuluh dan poktan di salah satu hotel di Rumbia, Kamis (20/2/2020)
Justan menjelaskan kostra tani bakal dibangun di setiap kecamatan yang nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas berbasis digital alias informasi dan teknologi (IT). Kostra tani ini bakal diterapkan terlebih dahulu di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Rumbia, Rarowatu Utara dan Lantary Jaya. Sebab, tiga daerah ini diakui memiliki potensi kualitas produksi pertanian yang cukup tinggi.
Disebutkan, ada sejumlah fasilitas penunjang bagi para petani dan penyuluh, seperti drone dan CCTV yang nantinya mengatasi keluhan serangan hama dan gangguan lainnya, serta bisa secepatnya terkoneksi dan tersampaikan secara masif hingga ke pusat.
“Penyuluh dan pemerintah itu harus saling kolaborasi agar produksi pertanian bisa mencapai tiga kali lipat, lebih mandiri, maju dan modern. Begitu pula dengan pemanfaatan ribuan hektar lahan tidur di Bombana ini,” kata Justan.
Karena itu, Justan berharap seluruh petani, penyuluh bahkan pemerintah di Kabupaten Bombana agar lebih bersinergi demi peningkatan produksi pertanian.
“Melalui kostra tani, semua harus bisa menjemput bola dan tingkatkan koordinasinya. Sebab, petani tidak bisa bekerja dengan baik tanpa penyuluh, penyuluh pun akan kesulitan tanpa hubungan baik dengan pemerintah, kami pun lumpuh tanpa penyuluh,” tandasnya.
Ketua Poktan Mandiri Kecamatan Rarowatu, Syamran mengungkapkan pihaknya sangat terinspirasi dengan segala arahan Kementan. Kata dia, tanaman tebu dan persawahan sangat mendominasi di Desa Wumbubangka, Kecamatan Rarowatu Utara.
“Dua sektor pertanian ini yang paling banyak di desa saya. Kami pun selalu menjalin koordinasi yang baik dengan para penyuluh yang setia mendampingi kami. Jika kostra tani sudah mulai berjalan di Bombana, kami pun akan lebih mudah lagi jika ada keluhan-keluhan di lapangan,” katanya.
Syamran menuturkan khusus untuk Desa Wumbubangka saat ini masih tersedia sekitar 3.000 hektar lahan tidur. Lahan ini diakuinya sangat potensial untuk dikembangkan menjadi lahan produksi.
“Ada 3 ribu bahkan sampai 5 ribuan lahan tidur di sana. Kalau koordinasi sudah baik maka lahan ini bisa dimanfaatkan untuk perkebunan nantinya,” kata Syamran. (B)