Kendala Air Bersih di Kawasan Transmigrasi Muna Timur Mulai Teratasi

TRANSMIGRASI - Pj Sekda Muna, Ali Basa menerima puluhan warga transmigrasi yang menempati wilayah Mutiara, Selasa (17/12/2019). (Nasrudin/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA COM, RAHA – Jadi pusat transmigrasi nasional, kawasan transmigrasi Muna Timur Raya (Mutiara) yang terletak di Desa Raimuna Kecamatan Maligano, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mendapat perhatian dari pemerintah setempat. Kendala air bersih yang sebelumnya dikeluhkan oleh ratusan warga transmigrasi kini berangsur terpenuhi.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Nakertrans) Muna, Fajar Wunanto mengatakan saat ini pihaknya tengah mengupayakan ketersediaan air bersih yang bersumber dari pegunungan.

“Instalasi pipa sudah dipasang. Namun belum maksimal karena ada kebocoran pipa, tapi air bersih sudah sampai di pemukiman,” terang Fajar, saat melakukan kunjungan di lokasi Transmigrasi Mutiara, Selasa (17/12/2019).

Untuk memaksimalkan penyaluran air bersih, pihaknya bakal menggunakan instalasi pipa besi. “Airnya tidak kuat mendorong sampai ke pemukiman karena menggunakan plastik,” jelasnya.

#180 Unit Hunian Transmigrasi Kini Sudah Siap Ditempati

Sejak awal tahun 2018 lalu, pembangunan rumah transmigrasi Mutiara kini sudah mencapai 180 unit dengan total yang direncanakan sebanyak 300 unit.

Pembangunan rumah transmigrasi, tahun 2018 dibangun sebanyak 40 unit dan awal 2019 ini sebanyak 100 unit, lalu ada tambahan sebanyak 40 unit. Dengan penambahan tersebut, jumlah warga transmigrasi kembali bertambah sesuai dengan kesepakatan antara Pemda Muna dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim).

Ahmad Zaifur, Kabid Transmigrasi Disnakertrans Provinsi Jatim mengatakan di akhir tahun 2019 ini ada penambahan warga transmigrasi dari Jatim sebanyak 29 Kepala Keluarga dengan total 79 jiwa.

Kendala Air Bersih di Kawasan Transmigrasi Muna Timur Mulai Teratasi

“Blitar sebanyak 12 jiwa, Lumajang 8 jiwa, Pasuruan 18 jiwa, Pamekasan 10 jiwa, Lamongan 7 jiwa, Banyuwangi 21 jiwa,” tutur Fajar.

Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Muna, Ali Basa berharap warga transmigrasi Jatim bisa betah tinggal di lokasi transmigrasi.

Sesuai kesepakatan bersama Jatim, Pemda Muna mengalokasikan hunian permanen dengan luas lahan 1,5 hektar per kepala keluarga. “Mohon kalau sudah diserahkan jangan dijual. Karena ini mencederai Pemda di mata pemerintah pusat,” urainya.

Sekda pun mengapresiasi pihak Kementerian Transmigrasi yang terus menggelontorkan dana besar untuk pembangunan kawasan pengembangan Science Techno Park (STP) tersebut.

Kawasan Mutiara ini sudah masuk dalam agenda nasional. Saat ini sudah puluhan miliar rupiah yang sudah digelontorkan dari Kementerian Transmigrasi. “Jika rampung pembangunannya, kawasan Mutiara ini akan menjadi percontohan kawasan transmigrasi se-Indonesia,” harapnya. (B)

 


Kontributor: Nasrudin
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini