Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra, Adi Nugroho yang diwakili Kepala Bidang Distribusi Wa Zalima mengatakan bahwa deflasi di Kendari disebabkan oleh turunnya indeks harga sejumlah kelompok bar
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra, Adi Nugroho yang diwakili Kepala Bidang Distribusi Wa Zalima mengatakan bahwa deflasi di Kendari disebabkan oleh turunnya indeks harga sejumlah kelompok barang kebutuhan seperti kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 2,98 persen, bahan makanan sebesar 1,27 persen dan perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,15 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau serta kelompok sandang dan kesehatan yang pada Januari 2015 mencatat deflasi kini tercatat inflasi masing-masing sebesar 0,60 persen, 0,47 persen dan 0,05 persen.
“Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar adalah angkutan dalam kota, bahan bakar jenis premium, cabai rawit, cabai merah, kacang panjang, kangkung, ikan layang, bahan bakar rumah tangga dan terong panjang,” terang Wa Zalima di kantor BPS Sultra, Senin (2/3/2015).
Sementara itu ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga seperti kembung/gembung, bimbingan belajar, tarif listrik, cakalang, mie kering instant, ikan ekor kuning, ikan tembang dan ayam hidup.
Dari 11 kota di Sulawesi semua tercatat deflasi. Deflasi terbesar tercatat di Palu (Sulawesi Tengah) sebesar 1,84 persen dengan IHK 118,14 dan deflasi terkecil tercatat di Palopo (Sulawesi Selatan) sebesar 0,17 persen dengan IHK 115,98.(**Jumriati)