ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dikategorikan sebagai salah satu wilayah yang rawan konflik kepemiluan. Berdasarkan indeks kerawanan pemilu secara nasional, Kendari masuk dalam urutan kedua, di bawah Kabupaten Buton Utara.
“Dari hasil penyusunan indeks kerawanan pemilu kami yang dilauncing di pusat, Kota Kendari itu menempati posisi kedua paling rawan nasional dari aspek kontestasi maupun penyelenggara,” kata Ketua Bawaslu Kendari, Sahinuddin di kantornya, Kamis (3/1/2019).
Konflik antar pendukung maupun banyaknya penyelenggara pemilu yang tersandung di DKPP menjadi indikator utama sehingga Kendari masuk dalam urutan kedua wilayah rawan konflik.
“Kenapa dia masuk satu rangkaian dengan aspek penyelenggara karena tiap pemilu Kendari selalu ada yang di DKPP-kan,” tambah Sahinuddin.
Dengan demikian, Bawaslu Kendari mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban dalam proses pemilu.
“Yang jelas bahwa Sultra dalam kontestasi pilkada maupun aspek penyelenggara urutan satu dan dua itu ada di Sultra. Urutan satu Buton Utara dan kita urutan kedua. Jadi ini harus jadi perhatian kita semua,” jelas Sahinuddin.
Adapun langkah-langkah yang telah dilakukan Bawaslu Kendari untuk meminimalisir konflik maupun kecurangan oleh penyelenggara, adalah dengan sosialisasi ke masyarakat, partai politik, dan juga pihak kepolisian. (a)