Kepala BKPM Tinjau Tambang Aspal di Buton

90
Kepala BKPM Tinjau Tambang Aspal di Buton
KUNJUNGAN - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, bersama Gubernur Sultra, Ali Mazi saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Minggu (28/2/2021). (Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, melakukan kunjungan kerja (kunker) di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (28/2/2021) kemarin. Ia bersama Gubernur Sultra Ali Mazi bersilaturahmi dengan jajaran Pemkot Bau-bau di rumah jabatan (rujab) Wali Kota.

Dari rujab wali kota, perjalanan dilanjutkan ke perusahaan tambang aspal yang ada di Buton, yaitu PT Kartika Prima Abadi. Bahlil didampingi Ali Mazi bersama dengan Bupati Buton La Bakry dan wakilnya Iis Elianti serta Wali Kota Bau-bau AS Thamrin. Bahlil melihat langsung kondisi pabrik pengolahan aspal perusahaan tersebut.

Seusai meninjau pabrik, Bahlil mengatakan, kunjungan kerjanya ini merupakan bagian dari upaya mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia, di mana aspal Buton merupakan bagian dari hal itu.

BACA JUGA :  Daftar Figur yang Berpotensi Maju Pilgub Sultra 2024

“Kehadiran saya di sini untuk memastikan apa yang belum clear. Yang belum clear kita clearkan,” tegas Kepala BKPM, dikutip melalui siaran pers yang diterima Zonasultra.com.

Bahlil mengatakan, perusahaan yang ditinjaunya ini akan menggandeng usaha-usaha lokal yang ada di daerah. Apalagi, kata dia, Gubernur Sultra sangat proaktif dalam upaya pengembangan aspal Buton ini.

Langkah-langkah proaktif dan respon cepat yang ditunjukkan Gubernur, terlihat dari sejumlah pertemuan penting yang digelar baik di Jakarta maupun di Kendari. Bahkan dalam sebulan terakhir, Gubernur telah melakukan kunjungan kerja selama tiga kali, termasuk dua kali ke Buton dan sekali ke Jakarta untuk mengkoordinasikan pengembangan aspal Buton.

“Gubernur bergerak cepat dalam memfasilitasi investasi yang masuk ke Sultra. Sebab kalau hanya berharap dari APBD semata, proses pembangunan akan berjalan lamban,” ucap Bahlil.

BACA JUGA :  Mengenal Quick Count, Benarkah Akurat?

Saat ini, PT Kartika Prima Abadi baru memproduksi sekitar 100 ribu ton per tahun. Targetnya pada tahun 2025 mendatang, perusahaan ini baru dapat mencapai produksi optimum yang mencapai 500 ribu ton per tahun. Ini artinya, hampir separuh impor aspal Indonesia dapat dipenuhi oleh perusahaan ini.

Bahlil optimistis, kualitas aspal Buton yang diolah perusahaan tersebut dapat menyaingi kualitas aspal minyak yang selama ini diimpor oleh Indonesia. Terkait impor aspal ini, setiap tahunnya Indonesia mengimpor 1,3 sampai 1,4 juta ton yang menguras cadangan devisa negara antara Rp 40 sampai 46 triliun per tahun. (B)

 


Penulis : M11
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini