ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Mahdin memastikan saat pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) nanti, pihak sekolah tidak dibenarkan memungut biaya dari peserta didik, terutama dari siswa kurang mampu.
Kata dia, penyediaan fasilitas pendukung untuk pelaksanaan UNBK 2018 terus dilakukan pihak sekolahnya. Adapun terkait kekurangan yang ada, seperti jumlah komputer yang tidak memadai, ia berinisiatif untuk meminjam komputer atau laptop milik siswa.
“Kebijakan ini juga kami lakukan tentunya berdasarkan hasil kesepakatan dengan orang tua siswa,” kata Mahdin saat ditemui diruangannya Rabu (14/2/2018).
Lanjutnya, hal itu bisa saja dilakukan tergantung seperti apa cara komunikasi yang dibangun oleh pihak sekolah dengan para orang tua siswa. Artinya, jika komunikasi sudah berjalan dengan baik, maka para orang tua pun akan memahami kondisi yang dialami pihak sekolah.
“Tentu dengan catatan, pastikan anak-anak yang tidak mampu jangan dibebani pembayaran apapun. Kemudian, partisipasi mereka jangan sampai memberatkan,” ungkapnya.
Menurutnya, koordinasi antar pihak sekolah dengan orang tua siswa harus dilakukan sejak awal atau jauh hari sebelum pelaksanaan UNBK agar dapat mengatasi kekurangan fasilitas.
Dia juga mengakui kalau pelaksanaan UNBK 2018 ini memang terdapat partisipasi dari orang tua siswa melalui sumbangan komite. Namun tekait hal itu, pihaknya memintanya dari jauh hari sebelum dilaksanakan UNBK.
“Sebelumnya, secara terbuka kami memaparkan kepada orang tua siswa, terkait jumlah dana pemerintah yang ada, pembiayaan yang diperlukan dan kekurangannya. Dari kekurangan itulah akan diminta partisipasi orang tua. Kita juga pastikan agar anak-anak tidak mampu tidak dibebani, bahkan kami siapkan beasiswa subsidi silang,” jelasnya. (B)
Reporter : Sri Rahayu
Editor : Abdul Saban
