Kepsek SMAN 1 Wawotobi Didemo Ratusan Pelajarnya Karena Diduga LGBT

1012
Kepsek SMAN 1 Wawotobi Didemo Ratusan Pelajarnya Karena Diduga LGBT
LGBT - Ratusan Siswa SMAN 1 Wawotobi Saat berunjukrasa menolak Kelapa Sekolah Yang di duga LGBT (Atzhar/ZONASULTRA.ID)

ZONASULTRA.ID, UNAAHA – Ratusan pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 wawotobi berunjukrasa di halaman sekolah, Senin (10/10/2022).

Unjukrasa itu dilakukan karena diduga Kepala Sekolah (KS) SMAN 1 Wawotobi yang berinisial SHN merupakan LGBT atau biseksual.

Dalam unjukrasa tersebut, ada sejumlah baliho yang dibentangkan para pelajar dengan tulisan baleho “Kami menolak KS Biseksual”. Selain itu, ada juga yang bertuliskan “Stop LGBT, selamatkan generasi”.

Ketua Osis SMAN 1 Wawotobi, Muhammad Faturrahman mengungkapkan, aksi demonstrasi yang dilakukan tersebut demi menjaga nama baik SMAN 1 Wawotobi.

“Jujur sebagai siswa SMAN 1 Wawotobi, kami tidak ingin ada pemimpin seperti KS Inisial SHN. Kami ingin pemimpin yang tegas, yang bersih dan tidak suka sesama jenisnya,” ungkapnya saat diwawancarai.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

Ia juga menegaskan, pelajar SMAN 1 Wawotobi menolak pemimpin yang LGBT. Ia juga menyebut sudah banyak pelajar jadi korban dari perbuatan KS tersebut. Bahkan ada sekitar 10 siswa yang sudah melapor kepada pihaknya.

“Kami akan menjaga nama baik sekolah untuk tidak dirusak oleh pemimpin seperti ini. meskipun kami diancam beberapa guru, kami tidak takut,” ungkapnya

Di tempat yang sama, salah satu guru SMAN 1 wawotobi, Suhaedar mengatakan, aksi ini dilakukan agar KS inisial SHN tidak kembali ke sekolah ini. KS tersebut diduga LGBT karena korban sudah ada.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

“Kita sudah punya bukti, ada audio, ada juga bukti chat. Sementara itu, teman kami yang lain melaporkan kasus ini ke Polda Sultra hari ini,” kata Suhaedar.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 1 Wawotobi yang berinisial SHN dikonfirmasi melalui pesan whatsapp mengatakan, tidak mengetahui tentang aksi tersebut karena ia sedang sakit.

“Saya tidak tahu pak, saya lagi sakit pak,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.

Saat dikonfirmasi terkait dugaan yang dituduhkan pelajar ia belum menjawab pertanyaan tersebut hingga berita ini terbit. (A)


Kontributor: Atzhar Tabara
Editor: Ilham Surahmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini