ZONASULTRA.COM, KENDARI – Warga Kota Kendari dalam empat hari terakhir ini terus menerus diguyur hujan. Akibatnya, 11 kecamatan di daerah itu dilanda banjir.
Peristiwa banjir ini sebenarnya bukanlah yang pertama di Kota Kendari. Bahkan, setiap hujan turun jalan-jalan di Kota Kendari kerap terendam banjir.
Banjir tampaknya kini menjadi momok menakutkan bagi sebagian besar warga di ibukota Sulawesi Tenggara (Sultra) ini. Bagaimana tidak, setiap hujan turun rumah warga selalu terendam banjir.
Sakinah (52), warga Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, mengatakan, persoalan banjir ini harusnya segera disikapi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, sehingga masyarakat tidak selalu merasa panik ketika hujan mengguyur.
(Baca Juga : Hujan Deras, 11 Kecamatan di Kendari Dikepung Banjir)
Namun, kata dia, meski banjir sering datang, tapi tidak ada solusi permanen dari Pemkot Kendari.
“Terkesan kalau banjir surut, masalah akan selesai dengan sendirinya. Kenapa ya tak ada solusi dari pemerintah dalam mengatasi banjir yang sering terjadi di Kota Kendari,” kata Sakinah saat ditemui di lokasi banjir di Jalan Bunggasi, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Senin (25/6/2018).
Dikatakan, Pemkot Kendari dan anggota DPRD Kota Kendari mestinya serius dalam menangani dan mencari solusi banjir.
“Pemkot jangan hanya berpangku tangan. Pak Plt Wali Kota Kendari harus merencanakan pembuatan drainase yang memadai agar daerah kami bisa terbebas dari bencana banjir,” ungkapnya.
Sakinah mengungkapkan, banjir yang sering terjadi di Kota Kendari utamanya di daerah tempat tinggalnya karena buruknya sistem drainase.
Karena itu, ia berharap Pemkot Kendari bisa secepatnya melakukan pembangunan saluran drainase di daerah tempat tinggalnya. Hal ini supaya air tidak lagi meluap ke badan jalan dan pemukiman mereka.
(Baca Juga : Langganan Banjir, Sulkarnain Tawarkan Relokasi ke Masyarakat Wanggu)
Senada dengan Sakinah, Ofin (25) warga Kelurahan Kambu mengatakan, banjir yang sering terjadi di Kota Kendari karena kurang perhatian dari pemerintah baik pemerintah provinsi maupun Pemkot Kendari.
“Ini menjadi tugas dan tanggung jawab Pemkot Kendari ataupun provinsi. Kenapa provinsi karena hulu sungai yang bermuara di Teluk Kendari adalah lintas kabupaten,” ungkapnya, saat ditemui di Kelurahan Kambu, Senin (25/6/2018).
Ofin mengungkapkan, ada beberapa penyebab sering terjadinya banjir di Kota Kendari. Pertama, terjadinya pendangkalan Teluk Kendari, sehingga daya tampung teluk sebagai muara sungai tidak mampu menahan volume air. Kedua buruknya sistem drainase.
“Kota Kendari ini kan daerahnya rendah, walaupun hujan sedikit, kalau di Konawe Selatan (Konsel) hujannya deras, Kendari pasti banjir. Kenapa karena daya tampung daerah aliran sungai yang ada di kota ini yang berhubungan langsung dengan Konsel sudah mengalami pendangkalan. Ini yang harus dicarikan solusi oleh pemerintah provinsi dan Pemkot Kendari,” ujar mahasiswa pascasarjana Universitas Halu Oleo ini.
Olehnya itu, ia berharap Pemkot Kendari dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara bisa duduk bersama, untuk menuntaskan persoalan ini, sebab jika tidak ada penanganan yang serius, maka kepanikan masyarakat dikala hujan turun akan terus menjadi momok yang menakutkan. (A)