TODONGKAN SENJATA – Kasat Pol PP Konawe Sahlan Saranani menodongkan Pistol kepada Kabagkesra, Loiman, Jumat (22/12/2017) di Kantor BPKAD, saat Loiman mempertanyakan pembayaran SPPD yang belum dibayarkan selama enam bulan. (Dedy Finafiskar/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Kepala Satuan (Kasat) Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sahlan Saranani, mempertontonkan aksi “koboi” yang tidak seharusnya dilakukan oleh seorang Aparatur Sipil Negara (ASN). Sahlan menodongkan senjata api, kepada Kepala bagian Kesejahteraan rakyat (Kabagkesra) Sekretariat Daerah (Setda) Konawe, Loiman, Jumat (22/12/2017) di Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
Insiden ini berawal saat Loiman mempertanyakan Dana Perjalanan Dinas yang belum dibayarkan selama enam bulan. Karena tidak ditemui oleh Kepala BPKAD, Ferdinan. Hal ini membuat mantan Camat Lambuya itu mengamuk yang disaksikan puluhan Kepala Desa (Kades) yang saat itu menunggu antrian pencairan dana Desa.
Karena tidak memperoleh kepastian mengenai haknya yang tidak kunjung dicairkan, Loiman mengkritik buruknya pelayanan BPKAD yang tidak segera melakukan pencairan, padahal Sekretaris daerah (Sekda) Konawe telah menandatangani surat perintah pencairan dana rutin. Karena selama melakukan perjalanan dinas baik luar kota maupan dalam kota dirinya rela mengutang dana untuk kegiatan tersebut.
“Kalau begini percuma ada Sekda, padahal sudah ada intruksinya. Lagian juga, Bupati Konawe sudah menyampaikan agar SPPD dan dana rutin lainnya untuk segera dibayarkan,” kesalnya
Berselang beberapa menit, Kasat Pol PP datang ke BPKAD menemui Loiman. Saat itu, Sahlan memerintahkan kepada Loiman untuk berhenti ribut-ribut demi kenyamanan pengunjung, sambil mengeluarkan sepucuk senajata api yang diselip di pinggangnya
“Jangan ribut-ribut, saya tembak kamu itu,” ancam Sahlan kepada Loiman sambil menodongkan pistol pada bagian punggungnya.
Loiman tidak merasa gentar dengan todongan senjata api Kasat Pol PP, yang ternyata sudah ditarik pelatuknya. Tak gentar Loiman menantang Sahlan menembak bagian perutnya.
“Silahkan tembak, pilih dibagian mana yang bapak mau. Saya datang ke sini hanya memperjuangkan hak-hak saya yang belum dibayarkan selama enam bulan yang jumlahnya sekitar Rp50 juta,” katanya.
Bahkan Loiman mengancam akan mengadukan Kasat Pol PP ke pimpinan karena telah menodongkan pistol kepadanya.
“Saya akan adukan kamu, karena todongkan saya pistol, supaya ditahu sama pimpinan,” ancamnya.
Dengan entengnya Sahlan menjawab ” Saya ini lengkap surat-suratku, membunuh saja bisa,” katanya dengan nada tinggi.
Setelah sadar aksinya disaksikan beberapa wartawan, Sahlan menyelipkan kembali senjata apinya di bagian pinggangnya, dan bergegas meninggalkan gedung BPKAD. Beberapa awak media sempat mengejarnya untuk meminta konfirmasi, namun Sahlan enggan memberikan komentar, sambari meninggalkan Loiman yang masih berada di BPKAD. (A)
Reporter : Dedi Finafiskar
Editor : Tahir Ose
waduhhh sandiwara apa ini..
inikah harapan pemimpin konawe???