ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Sejumlah warga desa Belalo, Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara (Konut), menggeledah sebuah mobil yang baru saja melakukan pengisian BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di desa Balalo.
Warga yang melakukan penggeledahan menemukan sebanyak 28 jeregen bensin, masing-masing berisikan 35 liter. BBM tersebut dimuat di dalam sebuah mobil Suzuki APV warna silver dengan nomor polisi DT 7870 BA milik Nirwan warga asal Kecamatan Wiwirano.
Tak hanya melakukan penggeledahan, warga juga menyandera mobil tersebut dan menyerahkannya ke Polsek Lasolo untuk diproses lebih lanjut. Hal itu dilakukan lantaran kesal dengan sikap pengelola SPBU yang selalu melayani pengisian BBM ke sejumlah makelar tanpa dilengkapi surat izin pengisian dan pengangkutan.
Sapar, salah seorang warga yang mengatasnamakan dirinya Pemerhati Lingkungan Masyarakat Lasolo (PLML) kepada awak media, Jum’at, (26/8/2016) menjelaskan, sebagai perwakilan masyarakat setempat, sudah sangat merasa kesal dengan ulah SPBU milik Hj. Tarika ini. Dikarenakan terus melakukan pembiaran para makelar BBM mangambil stok diluar aturan yang telah ditetapkan, tanpa dilengkapi dokumen resmi.
“Ini SPBU sudah lama memang kita pantau. Selalu membiarkan orang datang isi bensin tanpa dilengkapi surat izin. Terus melebihi kapasitas pemberian BBM kepada para konsumen yang datang membeli menggunakan mobil dengan isi puluhan jeregen,” kata Sapar, dengan nada kesal.
Lebih lanjut Sapar mengungkapkan, pihak makelar atau yang disebutnya mafia menjualnya dengan harga cukup tinggi di atas harga eceran.
Sementara itu, dari pihak pengelola SPBU, Nina mengatakan, para pembeli BBM merupakan langganan yang sudah sering kali mengisi BBM di SPBU setempat.
(Berita Terkait : Masyarakat Konut Demo Tuntut SPBU Andowia Ditutup)
“Adaji itu izinnya. Mereka suka datang mengisi di sini. Hanya mungkin mereka lupa bawa izinnya,” ucapnya.
Pihak pemilik kendaraan yang ditahan warga kepada awak media mengatakan, tak tahu menau persoalan tersebut. Dirinya hanya sebagai sopir yang disuruh untuk mengangkut BBM.
Ia mengaku selalu mengisi di SPBU tersebut. “Saya kurang tau pak kalau masalah izin dan yang lain, saya cuma sopir saja. Bos saya di kecamatan wiwirano nama Nirwan,” ujar salah satu sopir mobil yang enggan menyebutkan namanya. (B)
Reporter : Jefri Ibnu
Editor : Rustam