ZONASULTRA.ID, KENDARI – Para anggota DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) kini mulai melakukan reses masa sidang pertama tahun sidang 2022-2023 di daerah pemilihannya (Dapil) masing-masing. Reses dilakukan dari 29 Januari sampai 5 Februari 2023.
Reses adalah bagian dari tugas DPRD dalam rangka bertemu langsung masyarakat dan menyerap aspirasi. Aspirasi itu ditanggapi para anggota dewan sesuai fungsi legislasinya dalam hal penganggaran melalui APBD.
Salah satunya adalah Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh (ARS) yang melakukan reses di tiga lokasi dalam Kota Kendari pada Selasa (31/1/2023). Legislator dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini melakukan reses di Kelurahan Wawowanggu Kecamatan Kadia, Kelurahan Tobuha Kecamatan Puuwatu, dan Kelurahan Watu-Watu Kecamatan Kendari Barat.
Kepada warga, Legislator Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan bahwa tahun lalu ada program 100 titik jalan dan sumur bor yang tersebar di 17 kabupaten/kota se-Sultra. Dengan jumlah total 220 kecamatan yang di dalamnya ada 1.908 desa dan 212 keluarah tidak semua bisa tersentuh program aspirasi DPRD.
“Tapi kita harapkan ada satu program satu kecamatan. Sehingga masyarakat bisa melihat betapa kita betul-betul memperjuangkan aspirasi yang ada. Bahwa akan kita perjuangan di 1.908 desa itu tidak akan mungkin karena cukup luas desa kita tapi paling tidak kiata akan bantu berdasarkan kapasitas kemampuan yang kita miliki,” ujar ARS di hadapan warga Kelurahan Wawowanggu yang menghadiri reses.
Melalui aspirasi DPRD Sultra, Tahun 2023 ini yang akan dibangun di Kota Kendari kurang lebih ada sekitar 20 titik sumur bor, 20 titik jalan setapak, dan beberapa bantuan untuk masjid. Khusus untuk Kelurahan Wawowanggu, kata ARS, ada dua titik sumur bor yang dianggarkan untuk dibuat pada 2023 ini.
Pembuatan sumur bor itu, lanjut dia, sebagai bukti bahwa reses yang dilakukannya bukan hanya sekedar bicara “baka-baka” atau omong kosong. ARS mengaku tak ingin hanya sekedar datang reses sebab masyarakat butuh pembuktian. (*)
Editor: Muhamad Taslim Dalma