ZONASULTRA.COM, KENDARI – Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Kendari Makmur menyebut jika upah tenaga honorer di Kota kendari dengan kisaran Rp300 ribu hingga Rp500 ribu per bulan belum bisa disebut layak.
“Upah para honorer kita belum layak. Jumlah Rp300 ribu dalam sebulan itu hanya cukup untuk transport, jadi belum menghidupi,” sebut Makmur ditemui di ruang kerjanya, Senin (16/10/2018).
Berdasarkan kondisi ini, mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Kendari ini mengungkapkan, pihak PGRI Kendari berinistif untuk memperjuangkan peningkatan upah para honorer, khususnya para honorer guru di setiap sekolah-sekolah.
Pihaknya bahkan telah melakukan pendataan kembali untuk bisa mengetahui berapa jumlah honorer yang ada di Kota Kendari. Sebab, merujuk pada data yang diperolehnya 2016 lalu, jumlah honorer di Kota Kendari telah mencapai 2.500 orang, termasuk honorer di SMA dan SMK.
(Baca Juga : PGRI Sultra Minta Sistem Penggajian Honorer Ditinjau Kembali)
“Ini penting karena akan menjadi landasan kami dalam pengajuan peningkatan upah kepada pemerintah daerah,” kata dia.
Berkaitan dengan hal ini, Makmur juga mengimbau kepada para honorer untuk tetap bersabar dan tabah melakukan aktivitas mengajar, meski upah yang didapatkan memang jauh dari kata layak.
“Meski upah yang didapat tidak manusiawi, saya tetap berharap mereka bisa sabar dan tabah, karena kami juga masih dalam proses memperjuangkan hak mereka,” tutupnya. (B)