Kisah Pesoftball Putri Sultra, Berpuasa Jauh dari Keluarga

679
Kisah Pesoftball Putri Sultra, Berpuasa Jauh dari Keluarga
TIMNAS SOFTBALL - Wa Ode Siti Saputriani (Berdiri paling kiri) bersama tim nasional Softball Indonesia harus menjalankan ibadah puasa jauh dari keluarga dan orang tuanya. (Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Terpisah jauh dari keluarga untuk pertama kali saat menjalankan ibadah puasa, tentunya akan terasa berat. Hal inilah yang dirasakan oleh atlet Softball putri asal Sulawesi Tenggara (Sultra) Wa Ode Siti Saputriani.

Pemain berposisi Pitcher ini, harus terpisah jauh dari keluarganya ketika menjalankan ibadah puasa Ramadan pertama karena harus menjalani try out di Korea Selatan bersama tim Softball putri Indonesia yang dipersiapkan ke Asian Games Agustus mendatang.

Wa Ode Siti Saputriani
Wa Ode Siti Saputriani

Satu cerita menarik dari putri begitu dia disapa adalah ketika harus sahur di hari pertama puasa di dalam pesawat yang menuju ke Korea Selatan. Rasa sedih jauh dari orang tua tentunya sangat dirasakan gadis berhijab ini.

Tetapi suasana tim Softball Indonesia yang sangat bagus, membuat Putri dapat terhibur ketika jauh dari keluarga saat bulan suci Ramadan.

“Rasa sedih jauh dari keluarga untuk pertama kalinya saat bulan suci ramadhan tentunya saya rasakan. Tetapi rasa bangga dapat berpartisipasi
membela negara dan bergabung dengan orang-orang terbaik indonesia menjadi pengobat rasa sedih yang saya rasakan,” jelasnya pada zonasultra.id, Sabtu (19/5/2018).

Selain itu, kata mahasiswa Fisip Universitas Haluoleo ini, menjalankan ibadah puasa di negara yang kultur budayanya non muslim menjadi daya tarik tersendiri buatnya. Terlebih lagi bertanding saat menjalankan ibadah puasa menjadi tantangan buatnya.

(Baca Juga : Enam Pesoftball Sultra Masuk Timnas Softball Indonesia)

Mulai dari harus penyesuaian waktu sahur dan berbuka puasa antara Indonesia dan Korea Selatan menjadi pengalaman baru buatnya. Selain itu harus menjalankan sholat di hotel tempat menginap akibat jarangnya mesjid di negeri ginseng tersebut.

Tetapi hal itu, kata Putri, menjadi sebuah tantangan tersendiri buatnya. Sebab dia menyadari menjadi atlet Softball Indonesia bukan cuman membanggakan nama Sultra tetapi nama kantor hingga keluarganya menjadi taruhannya.

“Saat ini saya bukan hanya membawa nama besae Perbasasi Sultra tetapi juga yang saya bawakan nama kantor dan keluarga besarku juga turut bangga mereka sama yang sangat bangga dengan prestasiku, “ujarnya.

Tetapi di balik semua itu yang membuat dirinya semakin kuat secara mental jauh dari keluarganya tuturnya, toleransi beragama antar pemain didalam tim Softball Indonesia yang terdiri dari berbagai agama.

Putri mengungkapkan, toleransinya sangat bagus, bahkan atlet yang beragama non muslim sering mengingatkan untuk sahur dan ketika terlupa sedang menjalankan ibadah puasa.

“Saat ini saya hanya memohon doa untuk seluruh masyarakat Sultra agar bisa memberikan yang terbaik buat Indonesia pada Asian Games Agustus nantinya,”tuturnya. (A)

 


Reporter : M Rasman Saputra
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini