Koltim Bebas Ancaman Kekeringan

ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA – Pejabat (Pj) Bupati Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra), Anwar Sanusi mengklaim ancaman kekeringan seperti yang terjadi di beberapa wilayah di nusantara, masih jauh dari wilayah yang dipimpinya saat ini.

Kata dia, Kolaka Timur saat ini masih memilih debit air yang cukup untuk lahan pertanian di beberapa wilayah. Bahkan dalam waktu dekat ini  pemerintah daerah (Pemda) Koltim mencanangkan untuk kembali membuka sekitar 7 ribu hektar lahan persawahan yang baru.

Beberapa bendungan yang ada di sejumlah kecamatan, masih diandalkan sebagai sumber pengairan sawah dan lahan pertanian masyarakat Koltim. Selain itu musim panas kali ini dijadikan sebagai ajang untuk menguji beberapa bendungan yang rencananya akan dibangun kincir sebagai alat pembangkit listrik tenaga air (PLTA) seperti bendungan   Ladongi dan bendungan Pelosika di Kecaatan Ulu Iwoi.

“Disinilah ajang untuk kita melihat sejauh mana penurunan kapasitas air di  bendungan ini, apakah dia akan kering atau tidak, agar nantinya kita bisa tahu seberapa bisa bendungan ini untuk kita gunakan,” kata Anwar Sanusi di kantornya, Kamis (27/08/2015)

Namun saat ini lanjut Anwar pihaknya masih memprioritaskan kebutuhan air untuk areal persawahan, sebab pemda saat ini sedang fokus untuk menjadikan Koltim sebagai daerah penghasil padi terbesar di Sultra, mengalahkan Kabupaten Konawe yang saat ini masih memegang predikat lumbung padi terbesar di provinsi ini.

“Air yang ada saat ini kita fokuskan untuk memenuhi kebutuhan bagi para petani sawah, dan sampai saat inipun kami belum mendengar adanya laporan kekeringan seperti yang terjadi di beberapa daerah di indonesia, apalagi laporan adanya sawah yang gagal panen (puso), semua itu masih jauh dari Koltim ini,” Imbuhnya.

Olehnya itu tambahnya, pihaknya saat ini selalu berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan TNI untuk membantu memerangi aksi ilegal loging yang mulai marak terjadi di daerah aliran sungai. Ia juga  mengimbau kepada dinas terkait seperti dinas kehutanan agar tidak mengeluarkan izin pengolahan di daerah-daerah aliran sungai, dengan harapan ancaman kekeringan tidak menjadi momok menakutkan bagi masyarakat Koltim.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini