ZONASULTRA.ID, KENDARI – Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) menjadi tujuan Pemerintah Daerah (Pemda) Muna untuk melakukan studi tiru terkait penerapan aplikasi Simonela dan E-Pengendalian.
Studi tiru tersebut dilakukan pada Rabu (15/11/2023) di Aula Bappeda Koltim dan diterima langsung oleh Sekda Koltim, Andi Muh Iqbal Tongasa bersama sejumlah pimpinan OPD dan kepala bagian. Sedangkan Pemda Muna di pimpin Ahmad Yani Biku selaku Staf Ahli Bupati Muna.
Dalam sambutannya, Sekda Koltim memaparkan tetang wilayahnya mulai awal mekar atau berdiri sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB) pada 11 Januari 2013 lalu, hingga saat ini. Termasuk potensi, prestasi dan semua bentuk pembangunan yang telah dilaksanakan, mulai dari bupati pertama hingga saat ini.
Ia menjelaskan bahwa aplikasi Simonela sebagai alat bantu untuk menginput data monitoring lapangan dan penyajian data, dengan menggunakan unsur data spasial, mengontrol kemajuan dari pelaksanaan kegiatan fisik atau konstruksi dan pengadaan bersumber dari APBD Koltim.
Dengan demikian, nantinya dapat terwujud database infrastruktur di Koltim yang terdokumentasi dengan baik dan akuntabel.
Sementara aplikasi E-Pengendalian adalah aplikasi elektronik yang dikelola oleh bagian administrasi pembangunan Koltim untuk membantu dalam mendukung pengendalian pembangunan pekerjaan daerah.
Aspek yang diharapkan dapat ditunjang adalah peningkatan dan perluasan koordinasi, peningkatan efisiensi dan efektifitas kerja serta pemberdayaan sumber daya manusia.
“Kedua aplikasi ini dapat dimanfaatkan untuk kebijakan perencanaan pembangunan dan pertanggungjawaban pemerintah daerah,” ungkapnya.
Staf Ahli Bupati Muna, Ahmad Yani Biku mengatakan bahwa perkembangan di Koltim luar biasa sangat pesat sejak beberapa puluhan tahun lalu.
” Kami melihat dan menilai, meski baru 11 tahun berdiri, tapi birokrasinya sudah tertata dengan baik termasuk urusan lainnya. Itulah salah satu alasan kami kenapa memilih Koltim sebagai lokasi studi tiru,” ungkapnya.
Ahmad mengakui bahwa untuk wilayah Sultra, aplikasi Simonela baru diterapkan di Koltim. Ia menilai aplikasi tersebut sangat bermanfaat bagi daerah.
Ia juga mengakui bahwa Pemda Muna juga gencar membangun, tapi tidak pernah melakukan evaluasi soal apa manfaat dan sebagainya. Untuk itu, ia harap aplikasi Simolena diterapkan oleh Pemda Muna sehingga bisa menjangkau semua termasuk evaluasi.
Selain itu, setelah Pemda Muna melakukan evaluasi terkait penanggulangan inflasi, ternyata beras yang mereka gunakan selama pemberian bantuan penanggulangan inflasi di Muna, bersumber dari Koltim dan Bombana.
Untuk itu, Pemda Muna akan mengadakan penandatanganan kerja sama dengan Pemda Koltim untuk pengadaan gabah. Dengan harapan tidak ada lagi suplai beras dari luar Sultra.
“Kenapa kami beli gabah bukan berasnya, biar cepat tersalurkan dan akan banyak manfaatnya kalau hanya gabah dibanding beras jadi,” tutur Ahmad. (B)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati