Komisi X DPR RI Prihatin Setiap Tahun Setengah Juta Siswa SD Putus Sekolah

Anang Hermansyah
Anang Hermansyah

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Anggota Komisi X DPR RI, Anang Hermansyah, menyatakan rasa keprihatinannya akibat tingginya angka putus sekolah di kalangan siswa Sekolah Dasar (SD).

Anang Hermansyah
Anang Hermansyah

Menurutnya, saat ini terdapat 31 juta siswa sekolah dasar di Indonesia, namun hampir 500 ribu lebih siswa SD harus putus sekolah.

“Indonesia telah merdeka selama 71 tahun, tapi ternyata sampai tahun ini masih banyak siswa SD yang putus sekolah dan tidak bisa melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi,” kata Anang disela-sela  kunjungan kerja (Kunker) Komisi X DPR RI di SDN 1 Poasia, Jumat (21/10/2016).

Menurut politisi PAN itu, angka ini secara persentase memang kecil. Namun jika dilihat jumlahnya cukup besar, yakni 500 ribu siswa SD harus putus sekolah tiap tahun.

Jika tidak ada perbaikan, lanjut suami dari artis Ashanty ini, maka dalam satu dasawarsa ada 5 juta anak Indonesia yang kehilangan potensi masa depan karena putus sekolah. Dan ini akan menjadi masalah bangsa, karena dapat menambah jumlah pengangguran di negeri ini.

Menurutnya lagi, banyak hal yang menyebabkan mereka putus sekolah, salah satunya adalah karena permasalahan ekonomi. Selain itu, kebijakan pendidikan dalam bentuk beasiswa massal seperti Program Indonesia Pintar (PIP) juga masih banyak kurang tepat sasaran.

“Terus terang, saya sangat sedih melihat kondisi ini. Bagaimana mungkin di saat kita sudah sampai final membicarakan perluasan akses pendidikan, peningkatan mutu dan persaingan global, tapi faktanya tiap tahun setengah juta anak-anak kita harus berhenti di sekolah dasar,” terangnya.

Berita Terkait : Komisi X DPR RI Tinjau Fasilitas Sekolah di Kota Kendari

Walaupun menyedihkan, lanjut politisi PAN ini, fakta inilah yang saat ini harus disikapi bersama, melalui program yang lebih menyentuh mereka yang kurang mampu.

Ia menjelaskan, berdasarkan Ikhtisar Data Pendidikan  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun 2015/2016, siswa yang lulus SD tetapi tidak melanjutkan ke SMP mencapai 946.013 orang. Ditambah dengan jumlah siswa yang melanjutkan ke SMP tetapi tidak lulus (51.541 orang), maka ada 997.554 anak Indonesia yang hanya berstatus tamatan SD pada 2015/2016.

Situasi ini cukup memprihatinkan, karena ada 68.066 anak lainnya yang bahkan tidak melanjutkan studi di SD pada 2015/2016. Kalau hal ini terus terjadi setiap tahun dan tidak dilakukan terobosan, maka jumlah orang Indonesia yang maksimal hanya memegang ijazah SD akan terus meningkat.

Padahal sementara itu, tujuan pembangunan berkelanjutan Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 menghendaki agar pada tahun 2030 seluruh warga dunia bisa mengenyam pendidikan hingga SMA/SMK.

Untuk diketahui, Anang Hermansyah mengunjugi SDN 1 Poasia dalam rangka Kunker Komisi X DPR RI. Tim Kunker Komisi X DPR RI ini berada di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) selama dua hari, dan mengunjungi beberapa sekolah diantaranya, SDN 1 Poasia, SMPN 5 Kendari, dan SMKN 3 Kendari. Tujuannya adalah untuk melihat tiap sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah yang ada di Kota Kendari.

Kunker Komisi X DPR RI ke Kota Kendari, Sultra ini dipimpin Ferdiansyah, juga dihadiri sejumlah Anggota Komisi X DPR, Syofian Tan (F-PDIP), Yasti Soepredjo Mokoagow (F-PAN), Lathifah Shohib (F-PKB), Marlindah Punomo (F-Golkar), dan Kresna Dewanta (F-Nasdem).

Selain itu, hadir pula Dirjen Pengembangan dan Sumber Daya Manusia Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Ahman Syah, dan Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). (A)

 

Reporter: Ramadhan Hafid
Editor  : Rustam