Konawe Jadi Sentra Beras, BI Tingkatkan Klaster Ketahanan Pangan Padi Sawah

Konawe Jadi Sentra Beras, BI Tingkatkan Klaster Ketahanan Pangan Padi Sawah
Konawe Jadi Sentra Beras, BI Tingkatkan Klaster Ketahanan Pangan Padi Sawah
GUNTING PITA : Sekda Konawe Ridwan Lamaroa bersama KPw BI Provinsi Sultra Minot Purwahono saat pengguntingan pita meresmikan rumah pupuk dan sekretariat gabungan kelompok tani (gapoktan) di Desa Wowanario Kecamatan Anggotoa Kabupaten Konawe, Selasa (14/3/2017). (Sitti Nurmalasari/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi salah satu sentra beras, mendorong Bank Indonesia (BI) bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Konawe untuk meningkatkan program klaster ketahanan pangan padi sawah di tiga desa di Kecamatan Anggotoa.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara, Minot Purwahono mengatakan setelah tiga tahun membina kelompok tani ditiga Desa yaitu Wowasolo, Wowanario, dan Longgamea dalam rangka ketahanan pangan komoditas padi sawah, menunjukkan perkembangan.

Hasil evaluasi setelah melakukan pilot project, produktifitas padi dari tahun ke tahun semakin meningkat. Berbagai inovasi diberikan kepada petani untuk bercocok tanaman padi, sehingga bisa meningkatkan produktifitas tersebut. Bahkan, kata Minot, hasil yang didapatkan setelah panen rata-rata 5,6 ton per hektar.

Meskipun kata KPw BI Sultra ini, capaian tersebut masih bisa ditingkatkan sampai 7 ton per hektar. Tetapi, setidaknya sudah ada perubahan untuk menjadi titik awal yang baik.

Kedepannya, tentu saja dengan kerja sama BI dan Pemda Konawe, akan ditingkatkan terus. Seperti, inovasi teknik budidaya tanam, sehingga meningkatkan produktifitas yang lebih tinggi lagi.

“Bukan hanya 5,6 ton per hektar tetapi sampai 10 ton per hektar,” ujar dia saat diwawancarai di Desa Wowanario, Selasa (14/3/2017).

Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Konawe, Ridwan Lamaroa mengatakan lahan pertanian yang terdapat di Konawe kurang lebih 9.500 hektar, sekitar 50 persen sudah produktif pada hampir semua komoditas tanaman pangan khususnya padi sawah.

Kerja sama yang telah dilakukan dengan Bank Indonesia memberikan pengaruh signifikan. Mengingat, BI banyak memberikan kontribusi berupa bantuan traktor, pengadaan pupuk, pelatihan kepada petani.

Bank Indonesia juga sekaligus meresmikan rumah pupuk dan sekretariat gabungan kelompok tani (gapoktan) di Desa Wowanario. Tentu saja untuk meningkatkan produktifitas padi sawah dan kesejahteraan para petani.

“Adanya rumah pengolahan pupuk, diharapkan dapat mengurangi biaya produksi, sehingga hasil pertanian menjadi maksimal,” kata Ridwan Lamaroa. (B)

 

Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini