ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi mengeluarkan buletin iklim Sultra edisi November 2019, Jumat (22/11/2019).
Selain kondisi prakiraan awal hujan, perihal kondisi iklim secara umum yang terjadi sepanjang Oktober 2019 juga menjadi pembahasan dalam buletin tersebut.
Kepala Stasiun Kliamtologi Ranomeeto, Aris Yunatas mengatakan, laporan lain yang disampaikan dalam buku iklim itu adalah mengenai kondisi suhu udara, tekanan udara, lama penyinaran matahari serta kecepatan angin.
Suhu udara rata-rata di wilayah Sultra di Oktober 2019 berkisar antara 27,4 hingga 29,1 derajat selsius. Suhu udara maksimum tertinggi sebesar 38 derajat terjadi di Pomalaa, Kolaka pada 22 Oktober 2019.
Sementara suhu udara minimum terendah sebesar 20 derajat terjadi di Ranomeeto, Konawe Selatan (Konsel) pada 8 Oktober 2019.
(Baca Juga : BMKG Prediksi Akhir November Hujan Mulai Turun di Sultra)
Untuk kelembaban udara rata-rata di bulan itu berkisar antara 68 hingga 80 persen. Kelembaban udara maksimum tertinggi sebesar 93 persen terjadi di Kendari pada 5 Oktober 2019.
Kelembaban udara minimum terendah sebesar 28 persen terjadi di Pomalaa pada 20 Oktober 2019.
Lama penyinaran matahari pun tercatat berkisar antara 84 hingga 91 persen. Penyinaran matahari maksimum tertinggi sebesar 100 persen terjadi di Kendari, Baubau, Ranomeeto, dan Pomalaa.
(Baca Juga : Cara Jaga Kesehatan Tubuh Saat Suhu Udara Panas)
Sedangkan lama penyinaran matahari minimum terendah sebesar 0 persen terjadi di Pomalaa pada 16 Oktober 2019.
Sedangkan kondisi tekanan udara berkisar antara 1010.1 hingga 1012.5 milibar (mb). Tekanan udara maksimum sebesar 1016.6 mb terjadi di Baubau pada 1 Oktober 2019, sedangkan tekanan udara minimum terendah sebesar 1007.6 mb terjadi di Kendari pada 7 Oktober 2019.
Data kecamatan angin menunjukkan arah angin terbanyak yang tercatat di Stasiun Klimatologi Ranomeeto berasal dari arah Timur Laut dengan persentase 42,5 persen.
Kecepatan angin rata-rata berkisar 1.95 meter/per detik (m/s). Kecepatan angin tertinggi sebesar 6.5 m/s dari arah Timur Laut yaitu pada tanggal 3, 6, dan 20 Oktober 2019.
Bukan hanya itu, pada Oktober 2019 tercatat curah hujan tertinggi terjadi di Pomalaa sebesar 74.7 milimeter (mm) sedangkan curah hujan terendah terjadi di Baubau sebesar 5.2 mm.
“Hari hujan terbanyak terjadi di Ranomeeto dan Pomalaa yaitu 8 hari sedangkan hari hujan paling sedikit terjadi di Baubau yaitu 2 hari,” ungkap Aris. (b)