Konferensi PGRI, Bupati Kolaka Minta Guru Kreatif dan Profesional

85
Konferensi PGRI, Bupati Kolaka Minta Guru Kreatif dan Profesional
KONFERENSI PGRI - Bupati Kolaka, Ahmad Safei saat menghadiri Konferensi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Kolaka masa bakti XXII periode 2020 - 2025 disalah satu hotel di Kolaka, Rabu (23/12/2020). (Foto Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Bupati Kolaka, Ahmad Safei meminta guru-guru di Kabupaten Kolaka agar meningkatkan kreativitas dan profesionalisme dalam menjalankan profesinya.

Hal ini ia sampaikan saat menghadiri kegiatan Konferensi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Kolaka masa bakti XXII periode 2020-2025 di salah satu hotel di Kolaka, Rabu (23/12/2020).

Pada kesempatan tersebut, Safei menyampaikan apresiasinya kepada para guru yang telah mendedikasikan dirinya untuk membina, membimbing, dan mengajar serta membangun generasi muda di Kabupaten Kolaka.

Di tengah perkembangan teknologi dan pandemi Covid-19 yang sedang melanda saat ini menuntut guru bisa menyesuaikan diri dan mengembangkan metode pembelajaran mengikuti kondisi dan perkembangan zaman.

“Saat ini guru berada di tengah generasi Z. Sehingga sangat jauh berbeda dengan apa yang bapak ibu sekalian dapatkan saat sekolah dulu dengan kondisi sekarang. Dulu lain yang kita pelajari di sekolah, kemudian lain yang kita mau ajarkan kepada muridnya kita yang sekarang,” jelasnya.

Selain itu, Ahmad Safei mengatakan PGRI adalah organisasi nonpartisan, sehingga tidak boleh membawa dinamika politik di dalamnya. Sebab, ketika dinamika politik praktis masuk dalam organisasi profesi ini maka akan merusak organisasi tersebut.

Ia berharap PGRI dapat menampung dan memfasilitasi semua aspirasi guru di Bumi Mekongga, agar tak ada riak dan permasalahan di dalam organisasi PGRI. Pemerintah Kabupaten Kolaka pun secara terbuka siap menerima apapun aspirasi dari guru-guru.

Sementara itu, Ketua PGRI Sultra, Abdul Halim Momo mengatakan guru dituntut meningkatkan kreativitas dan profesionalisme kerja mengikuti perkembangan zaman 4.0, termasuk berdedikasi dan loyal terhadap profesinya.

“Bila guru tidak bisa mengikuti perkembangan zaman, takutnya guru akan dikalahkan oleh siswa,” ujarnya.

Apalagi, di tengah pandemi Covid-19, guru bersama orang tua siswa, masyarakat harus bekerja sama menyiapkan suasana kondusif protokol kesehatan penanganan Covid-19 untuk siswa belajar. (B)

 


Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini