Konflik Antar Pemuda di Buteng, Satu Tewas dan 10 Rumah Terbakar

Konflik Antar Pemuda di Buteng, Satu Tewas dan 10 Rumah Terbakar
KONFLIK - 10 Rumah Terbakar akibat perkelahian antar pemuda di Dusun Patoa, Desa Wadiabero, Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (27/11/2019) sekitar pukul 21.30 wita. (Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Perkelahian antar pemuda kembali terjadi di pulau Buton. Kali ini peristiwa berdarah pecah di Dusun Patoa, Desa Wadiabero, Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (27/11/2019) sekitar pukul 21.30 wita. Akibatnya, satu orang tewas dan 10 rumah terbakar.

Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Sultra AKBP Harry Goldenhardt menjelaskan, insiden berdarah itu bermula ketika terjadi penganiayaan menggunakan senjata tajam yang mengakibatkan HM (21) warga Desa Mantaneo, Kecamatan Sangiawambulu, Buteng, Sultra meninggal dunia.

Baca Juga : Resolusi Konflik, Kembalikan Wajah Buton yang Damai

“Secara spontanitas kelompok pemuda asal Kelurahan, Tolandona Kecamatan, Sangiawambulu datang menyerang ke Desa Wadiabero Kecamatan Gu untuk mencari terduga pelaku penikaman. Mereka lalu membakar rumah diduga Pelaku dan warung yang ada di depan rumahnya. Hingga saat ini telah terbakar sepuluh buah rumah panggung,” beber AKBP Harry Goldenhardt saat diwawancarai di Mako Brimob, Kamis (28/11/2019).

Polisi selanjutnya, sambung Harry, langsung bergerak cepat menangkap pelaku pembunuhan. Pelaku akhirnya ditangkap kemudian ditetapkan sebagai tersangka dijerat pasal 351 KUHP. Puluhan aparat sudah diterjunkan untuk meredam pertikain.

Konflik Antar Pemuda di Buteng, Satu Tewas dan 10 Rumah Terbakar

“Hingga saat ini kondisi sudah kondusif dan kami imbau masyarakat agar tetap tenang. Kapolda Brigjen Pol Merdisyam bersama Bupati Buteng (Samahuddin) sudah menuju ke lokasi kejadian,” tukasnya.

Baca Juga : Kodim 1413 Buton Imbau Pemda Berperan Aktif Minimalisir Konflik di Masyarakat

Sementara itu Bupati Buteng Samahuddin mengaku tidak berada di wilayah kekuasaannya saat konflik pemuda itu terjadi. Namun, ia akan langsung datang ke tempat kejadian perkara untuk berusaha mendamaikan masyarakat yang bertikai.

“Saya dengan bapak Kapolda langsung datang ke TKP menggunakan helikopter. Kami akan mengumpulkan seluruh tokoh pemuda, tokoh masyarakat, tokoh agama serta tokoh adat. Mudah-mudahan cepat aman dan nyaman,” katanya saat ditemui di Mako Brimob Polda Sultra usai menerima gelar warga kehormatan Brimob. (A)

 


Kontributor: Fadli Aksar
Editor: Abd Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini