Kongres Mahasiswi Islam untuk Peradaban

441
Kongres Mahasiswi Islam untuk Peradaban
Kongres Mahasiswi Islam Untuk Peradaban Jilid II di Gedung Islamic Center dengan tema “Reaktualisasi Peran Hakiki Intelektal Muda Islam dalam Mewujudkan Kembali Peradaban Islam”.
Kongres Mahasiswi Islam untuk Peradaban
Kongres Mahasiswi Islam Untuk Peradaban Jilid II di Gedung Islamic Center dengan tema “Reaktualisasi Peran Hakiki Intelektal Muda Islam dalam Mewujudkan Kembali Peradaban Islam”.

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI– Ahad, 23 Oktober 2016 Lajnah Khusus Mahasiswi DPD I Muslimah Hizbut Tahrir Sulawesi Tenggara kembali menggelar Kongres Mahasiswi Islam Untuk Peradaban Jilid II di Gedung Islamic Center dengan tema “Reaktualisasi Peran Hakiki Intelektal Muda Islam dalam Mewujudkan Kembali Peradaban Islam”.

Acara ini bertujuan untuk menggambarkan profil atau identitas intelektual muda muslim dan peran hakikinya dalam membangun peradaban Islam. Berbeda dengan konsep acara sebelumnya, kali ini acara kongres dirangkaikan dengan Pameran Peradaban Islam.

Dalam pameran terdapat stand yang akan menampilkan poster-poster kegemilangan peradaban Islam dbidang ekonomi, politik, sosial, pendidikan dan sains teknologi.

Tak hanya itu, pameran ini juga menampilkan potensi yang dimiliki umat Islam pada Abad 21 sehingga para peserta bisa semakin tergambar bahwa mewujudkan peradaban Islam bukanlah sesuatu yang utopis.

“Sejak 1924 hingga saat ini sudah 92 tahun runtuhnya Khilafah Islamiyyah generasi runtuhnya Khilafah Islamiyyah generasi muda tidak lagi mengenal peradaban islam. Sejak itu pula, kaum muslimin didunia terpecah belah menjadi lebih dari 50 negara nasionalis yang tidak terikat ikatan Islam,” ucap pembicara I Jumartin Gerung, S.Si., M. Kes ketua DPD II MHTI Chapter UHO.

Jumartin kemudian menjelaskan bahwa sekalipun dunia islam terpecah belah, namun benih-benih kebangkitan Islam terus tumbuh untuk mengembalikan Khilafah Rosyidah abad 21.

“Adapula tantangan yang akan dihadapi untuk mencapai cita-cita tersebut. AS dan negara-negar kafir yang membenci dengan kebangkitan islam berusaha menjauhkan intelektual muda muslim dari kebangkitan islam dengan isu islam moderat” tambahnya dihadapan sekitar 600 mahasiswi yang hadir.

Dikatakan bahwa Barat juga membajak potensi anak-anak dan pemuda muslim dengan program pemberdayaan pemuda dibidang pendidikan, ekonomi, dan sosial. Barat selama satu abad terakhir telah memimpin inovasi teknologi informasi telekomunikasi.

Mereka jadikan teknologi ini sebagai alat kulturisasi budaya liberal. Pemuda menjadi konsumen besar gadget dan fitur-fitur aplikasinya. Inilah strategi barat.

kongres_mahasiswi1“Saat ini sesungguhnya telah banyak sekali ditemukan upaya-upaya dari berbagai kelompok umat untuk mengembalikan kejayaan Islam. Namun, upaya itu belum juga membuahkan hasil.” Ungkap Ibu Faizah Majid, S.Pd selaku pembicara kedua. Beliau merupakan koordinator LKM DPP Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia.

Ibu Faizah menjelaskan bahwa metode yang sudah dilakukan tersebut diantaranya lewat demokrasi, perbaikan sosial ekonomi, perbaikan individu, metode people power dan metode kudeta. “Metode ini jelas saja menemui kegagalan karena tidak mengikuti tuntunan Rasulullah SAW dalam mendirikan Negara Islam.

Metode dakwah Rasulullah terdiri dari tiga tahap yaitup tahap pembinaan dan pengkaderan, tahap interaksi dan perjuangan di tengah umat dan terakhir adalah tahap penerapan hukum syara. Inilah yang harus menjadi pedoman kita untuk menegakkan Khilafah” bebernya.

Kaum muslim di seluruh dunia memiliki kewajiban untuk menegakkan Khilafah dan para pemuda semestinya menjadi garda terdepan dalam perjuangan tersebut. Maka, pembicara II mengajak para peserta untuk meneladani para pemuda muslim di masa lalu, teladan terbaik yang telah mengantarkan kepada terwujudnya kejayaan Islam. Saatnya intelektual muda bangkit tegakkan Khilafah. (***)

 

Citizen Reporter : Syahdad

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini