“Konsel Aman Karena Toleransi”

"Konsel Aman Karena Toleransi"
FGD - Polres Konsel, Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama pemda setempat saat menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Andoolo, Senin (5/3/2018) kemarin. Terkait kegiatan ini Arsalim menyebut 14 tahun Konsel berdiri secara otonom hingga kini masih dalam kategori aman. (ERIK ARI PRABOWO/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, ANDOOLO – Kepolisian Resort (Polres) Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama pemerintah daerah (Pemda) setempat menggelar focus group discussion (FGD) dengan mengangkat tema “Menangkal Paham Radikalisme, Intoleransi dan Anti Pancasila untuk Menjaga Keberagaman dan Kebhinekaan Bangsa Indonesia Demi Keutuhan NKRI di Andoolo, Senin (5/3/2018).

Kapolres Konsel Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hamka Mapaita menjelaskan, FGD tersebut dilaksanakan untuk memperteguh, memperkokoh rasa nasionalisme dengan selalu menjaga rasa persatuan, kesatuan dan kedamaian sebagai daerah yang heterogen.

“Upaya kita menangkal perang intoleransi, paham radikalisme, berita bohong (hoax) serta terorisme tidak dapat dilakukan sendiri oleh pihak aparat keamanan, namun harus terlibat seluruh pihak di mana Pemda merupakan pihak yang paling bertanggung jawab atas pembentukan pola pikir, mental masyarakat terutama kaum muda sehingga tidak mudah dipengaruhi oleh para aktor-aktor teroris. Ini sangat berkaitan dengan kemampuan pemerintah dalam pengentasan kemiskinan dan pendidikan yang merata,” ujar Hamka.

Wakil Bupati Konsel Arsalim Arifin yang turut hadir dalam acara itu mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan kepolisian tersebut. Diakuinya itu sangat berguna mengingat tingginya sikap intoleransi yang berkembang di Indonesia saat ini.

“Tapi patut kita syukuri berkat mengutamakan sifat toleransi, 14 tahun Konsel berdiri secara otonom hingga kini masih dalam kategori aman dan terkendali tanpa ada konflik yang berat,” kata Arsalim saat ditemui, Selasa (6/3/2018).

Meski begitu, mantan Kepala Badan Perencanaan Daerah Konsel ini menyampaikan agar pihak TNI dan kepolisian tetap mewaspadai timbulnya paham intoleran dan radikalisme di wilayah Konsel.

Ketua DPC Partai Gerindra ini menjelaskan, Konsel memiliki masyarakat heterogen dan majemuk yang dituntut untuk mengedepankan sifat toleransi serta perlu menolak setiap paham radikal yang tidak sejalan dengan penetapan pemerintah NKRI.

“Tantangan kita saat ini cukup berat, yakni menjaga kemajemukan dan persatuan di tengah derasnya arus globalisasi yang melanda, timbulnya perang tanpa wujud (proxy war) seperti munculnya paham radikalisme dan berita hoax untuk memecah belah yang disebarkan melalui media sosial,” jelas Arsalim. (B)

 


Reporter: Erik Ari Prabowo
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini