Kontingen Porprov Sultra Sulit Menyebrang Akibat Armada Kapal Feri yang Kurang

Kontingen Porprov Sultra Sulit Menyebrang Akibat Armada Kapal Feri yang Kurang
Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke-XIV Sultra bakal dibuka secara resmi, Sabtu (26/11/2022) di Baubau- Buton. (Foto : Istimewa)

ZONASULTRA.ID, UNAAHA– Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke-XIV Sultra bakal dibuka secara resmi, Sabtu (26/11/2022) di Baubau- Buton.

Sekretaris KONI Konawe, Abdul Ginal Sambari mengungkapkan, dirinya telah hadir sejak Kamis dini hari. Ia dan kontingennya harus bermalam di dermaga untuk menunggu kesempatan menyeberang hari berikutnya.

Kemudian, pantauan pada Jumat (25/11/2022) jumlah massa makin meningkat. Sejumlah kontingen dari Konawe, Kolaka Timur (Koltim) dan Kolaka Utara (Kolut) berdatangan dan terpaksa harus tertahan berjam-jam di dermaga Pelabuhan Amolengu agar bisa menyeberang.

Mobil pun tampak memenuhi dermaga. Karena ketersediaan kapal feri yang tidak memadai. Sehingga kinerja panitia Porprov pun menjadi buah bibir para kontingen.

Di sisi lain, penyeberangan Feri Torobulu, terpantau cukup stabil. Tidak ada tumpukan kendaraan seperti di Pelabuhan Amolengo.

Setiap kendaraan yang datang bisa langsung mengambil antrian, membeli tidak dan langsung menyeberang ke Dermaga Tampo, Kabupaten Muna.

Namun kendalanya untuk sampai ke Buton mereka harus menyeberang lagi di Dermaga Wamengkoli, Buton Tengah (Buteng). Parahnya, kondisi penyeberangan di Wamengkoli juga macet parah. Ratusan kendaraan kontingen Porprov juga tertumpuk menunggu antrian Feri.

Pantauan media ini, tampak sejumlah kontingen asal Kabupaten Muna juga sedang mengantri. Sementara itu, Kapal Feri masih beroperasi melakukan pengangkutan.

Beberapa kontingan yang mobilnya terparkir di antrian terkahir berceloteh kalau mereka ingin membangun tenda untuk menginap di pelabuhan.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sultra, Muhammad Rajulan menjelaskan, terjadinya antrian panjang di dua pelabuhan diakibatkan kurangnya armada yang mengangkut para kontingen Porprov XIV di Bau-Bau dan Buton.

Kata dia, kemampuan armada di penyebrangan tidak mampu mengangkut pengguna jasa sekaligus karena di Pelabuhan Amolengo dan Wamengkoli hanya ada dua armada yang siap beroperasi.

“Kabupaten di daratan yang mengirimkan kontingennya dalam jumlah besar mulai dari 500 orang, 700, dan ada yang sampai 1000 orang,” ujarnya.

“Jadi antisipasi kita sekarang ini menambah trip dan sekarang saya sudah instruksikan kepada seluruh staf saya, sebagai komitmen kami dengan pihak ASDP bahwa armada yang sebelumnya beroperasi sampai jam 19.00 Wita itu kita operasikan 24 jam untuk semua pelabuhan termasuk Amolengo,” katanya.

Muhammad Rajulan juga mengungkapkan, sejak terjadinya antrian panjang di dua pelabuhan tersebut, seluruh staf dan karyawan pelabuhan masih memberikan pelayanan semaksimal mungkin.

Terkait penambahan armada, Kadis menjelaskan, dari pihak ASDP saat ini tidak mempunyai persiapan armada cadangan.
Sedangkan trip di pelabuhan, Kadis perhubungan Provinsi Sultra menjelaskan, kalau di pelabuhan sebelumnya hanya lima trip yang biasanya berakhir sampai jam 16.00 WITA, kini ditambah sampai 24 jam.

Ia berharap, pengguna jasa harus dapat mengerti kondisi yang terjadi saat ini, pihak perhubungan akan terus berupaya memaksimalkan pelayanan pengangkutan sebaik mungkin.

“Kalau ada gesekan-gesekan tolong kita bersabar lah dan jangan sampai terjadi keributan,” ungkapnya

Ia juga mengimbau kepada seluruh penumpang kapal, dalam kondisi seperti ini harus mengikuti peraturan yang ada, bersabar, dan hindari untuk membeli tiket dari calo karena pembengkakan biayanya besar.

Ia juga menyarankan agar penumpang kapal membeli tiket di loket resmi atau kepada pegawai pelabuhan yang bertugas karena tiketnya jauh lebih murah dari pada melalui calo. (*)

 


Editor: Ilham Surahmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini