Konut Masih Berpotensi Diguyur Hujan Kategori Sangat Tinggi

Kenali Madden Julian Oscillation, Pemicu Potensi Hujan Lebat Satu Pekan Kedepan
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kabupaten Konawe Utara (Konut) masih berpotensi diguyur hujan dengan kategori sangat tinggi pada awal Juni tahun ini.

Kepala Stasiun Klimatologi Ranomeeto Aris Yunatas mengatakan, bulan Mei dan Juni merupakan puncak musim hujan untuk wilayah Kendari dan wilayah Sultra.

“Karaktetistik yang kami amati untuk bulan Mei dan Juni dari dinamika atmosfernya sering terjadi perlambatan angin di dilapisan 850 mb di wilayah Sultra khususnya di pesisir Timur,” ungkap Aris melalui sambungan WhatsApp Mesengger, Selasa (4/6/2019).

Baca Juga : Banjir Bandang, 11 Rumah di Konut Hanyut Terbawa Arus Sungai

Ini menyebabkan pertumbuhan awan yang banyak serta hujan lebat yang lama, selain itu kelembaban yang cukup tinggi di lapisan 850 mb juga mendukung terjadinya hal tersebut. Sehingga sering terjadi bencana Hidrometrorologis pada bulan bulan Mei dan Juni.

Secara umum, berdasarkan pantauan kondisi atmosfer terkini, terdapat indikasi peningkatan kelembapan atmosfer di wilayah Indonesia.

Pemicu utama yang menyebabkan hal tersebut adalah aktivitas gelombang atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) yang mulai memasuki wilayah Samudera Hindia kuadran 2.

Baca Juga : Titik Banjir di Konut Bertambah Jadi 13 Desa

Kondisi ini dapat menimbulkan adanya daerah pusaran angin, pertemuan angin, dan perlambatan kecepatan angin yang berpotensi menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Masyarakat pun diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrem tersebut seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, serta potensi gangguan transportasi laut akibat angin kencang dan gelombang tinggi.

Untuk diketahui, akibat hujan deras beberapa hari ini, titik banjir di wilayah Konut yang sebelumnya ada delapan desa di empat kecamatan yang terdampak, kini bertambah jadi 13 desa di lima kecamatan.

Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konut Djasmiddin mengatakan, titik banjir bertambah karena volume air yang besar turun mengikuti aliran sungai wilayah Langgikima dan masuk di kawasan Wanggudu dan Andowia. Karena tak bisa menampung debit air, sehingga air meluap dan merendami rumah-rumah warga.

“Titik banjir bertambah, sudah 13 desa. Ketinggian air mencapai dua meter,” kata Djasmiddin dikonfirmasi, Senin (3/6/2019).

Lokasi yang terendam banjir yakni Desa Tambakua, Langgiwo, Polora Indah, Sabandete, Mopute, Longeo, Tapuwatu, Walalindu, Alawanggudu, Puuwanggudu, Labungga, Laronanga dan Kelurahan Lino Moio. Desa tersebut berada di Kecamatan Langgikima, Asera, Oheo, Landawe, dan Andowia. (B)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini