ZONASULTRA.COM, KENDARI – Turnamen sepak bola Kosliwu Cup XVI di Kabupaten Muna mulai bergulir dari 15 Agustus kemarin sampai 15 September 2020. Kompetisi sepakbola dua tahunan tersebut, berlangsung di tengah pandemi Covid-19.
Pertandingan sepak bola yang diselenggarakan Kelompok Studi Pelajar Mahasiswa Soliwunto (Kosliwu) itu terpusat di Lapangan Manguntara, Kecamatan Tongkuno. Total 24 klub sepak bola berpartisipasi dalam turnamen yang sudah ada sejak tahun 1992 itu.
Salah satu klub itu adalah Lelisa FC di bawah asuhan Ali Muda, asal Desa Lianosa Kecamatan Tongkuno Selatan. Klub ini terdiri atas 22 pemain yang kini masuk di pul A, bersama Emphank FC dan X LDM FC. Lelisa baru mendapat satu poin saat berlaga di pembukaan kemarin dengan bermain imbang melawan Emphank FC (Juara bertahan Kosliwu Cup).
Penanggung Jawab Lelisa FC, Mulis Hulu Putra Lemoambo mengatakan timnya target juara dalam salah satu kompetisi sepak bola tertua di Muna tersebut. Sebagian hadiah nantinya akan disumbangkan untuk masjid dan pesantren.
“Itu niat kami kalau juara. Jadi bukan saja semangat olahraga yang kami bawa, tapi juga ada tujuan yang baik. Kita ingin merubah paradigma, bahwa kalau juara itu hanya untuk bersenang-senang. Kita ingin sesuatu yang berbeda,” ujarnya di Kendari, Minggu (16/8/2020).
Selain turnamen sepak bola, cabang olahraga yang juga dipertandingkan adalah bola voli (putra-putri) dengan jumlah 16 klub. Dalam dua cabang olahraga itu, klub yang bertanding berasal dari Kabupaten Muna, Buton, Buton Tengah, Muna Barat, dan ada mahasiswa dari Kendari.
Ketua Panitia Kosliwu Cup, Andi Nurcholik Majid menyebut total hadiah untuk sepak bola Rp46 juta, yaitu untuk juara 1 Rp17 juta, juara 2 Rp13 juta, juara 3 Rp8 juta, juara 4 Rp6 juta, pemain terbaik Rp1 juta, dan top skor Rp1 juta. Sementara bola voli total hadiahnya Rp13 juta yaitu untuk masing-masing putra-putri, juara 1 Rp3 juta, Rp2 juta, dan juara 3 Rp1,5 juta.
Andi memastikan sudah mendapat izin dari pemerintah daerah dan Polres Muna untuk menyelenggaran kegiatan tersebut. Untuk mengantisipasi penularan Covid-19, panitia menjalankan protokol kesehatan.
Panitia mengetatkan penjagaan di dua gerbang masuk yang dibuka. Masyarakat dizinkan masuk lapangan bila menggunakan masker. Kata Andi, pihaknya juga menyediakan alat cuci tangan dan pengukur suhu tubuh di gerbang masuk.
“Antusiasme masyarakat besar sekali karena memang beberapa bulan terakhir ini tidak ada hajatan besar begini. Hampir seribuan kemarin masyarakat yang hadiri pembukaan,” ucap Andi melalui panggilan WhatsApp, Minggu (16/8/2020). (*)
